A. Judul Penelitian
Pemodelan Risiko Pendapatan Proyek InfrastrukturJalan
Tol dengan Pendekatan Fault Tree Analysis
B. Penulis
Trisita Novianti
C.Nama Jurnal
Jurnal
Teknik dan Manajemen Industri
Volume 6 No.
2 Desember 2011
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=180614
D. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 1970an investasi ke
Indonesia berkurang hingga di atas 10% dari total
Produk Domestik Bruto nasional,
tahun 1980an hingga 2002 turun sebesar 3%. Dampak krisis
finansial di tahun 1997, pemerintah
menunda proyek di berbagai sektor yang menyebabkan
investasi proyek infrastruktur di
Indonesia menjadi terhenti. Rencana pemerintah Indonesia
adalah untuk memperoleh average
annualpertumbuhan Produk Domestik Bruto di atas 6,6%
pada lima tahun kedepan dari tahun
2006. Pengembangan infrastruktur adalah pilar dari rencana
pengembangan ekonomi lima tahun ke
depan. Rencana proyek infrastruktur yang akan
dikembangkan adalah sebanyak 91
proyek. Proyek yang dikembangkan adalah yang
berhubungan dengan energi dan
pertambangan (oli, gas, dan petrokimia), transportasi (jalan tol,
bandara dan pelabuhan laut),
telekomunikasi, dan lingkungan (air dan sanitasi). Pemerintah
Indonesia menyatakan pada akhir
Januari 2005 tender untuk proyek infrastruktur yang diprioritaskan adalah
sekitar $22,5 Milyar (Indonesia Infrastructure Summit, 2005)
E. Masalah Penelitian
Pembangunan proyek infrastruktur
dengan tipe KPS, dibatasi oleh masa konsesi, sehingga pada kurun waktu konsesi
berlangsung, pengaturan biaya dan risiko harus diteliti dan diatur dengan
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh pendapatanyang optimal. Pada penelitian
ini akan menganalisis faktor risiko sebagai salah satu faktor yang ada di studi
kelayakan proyek dan manajemen risiko proyek infrastruktur jalan yang ada di
KPS sebagai bahan pra negosisasi. Pemodelan risiko pendapatan ini sebagai bahan
untuk negosiasi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai model dasar untuk
perhitungan dan pertimbangan alokasi, serta mitigasi risiko pada proyek
infrastruktur jalan tol.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis risiko pendapatan yang ada di proyek
konstruksi infrastruktur jalan tol
Indonesia secara umum. Penelitian ini adalah berbasis pengetahuan (knowledge
based) dan memetakan intuisi para pakar yang relatif lama telah berkecimpung
dalam bisnis infrastruktur jalan tol sebagai responden dalampenelitian ini.
Ukuran kepakaran responden adalah telah aktif dalam bisnis jalan tol lebih dari
10 tahun, sehingga intuisi responden telah terasah.
G. Metode
Responden di penelitian ini adalah
pakar transportasi yang sudah cukup lama berkecimpung
di bisnis infrastruktur jalan tol
selama lebih dari 10 tahun (responden memiliki pengalaman
15 hingga 20 tahun di bidang
infrastruktur jalan dan jembatan), dan mewakili stakeholder di
sistem KPS infratruktur jalan tol
yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Responden yang diambil, mewakili
dari:
a.Departemen PU Bina Marga Puslitbang Jalan
dan Jembatan Bandung sebagai
project sejumlah 1 orang dan
mengetahui menge
nai tender proyek yang akan diambil
sebagai uji coba model
b.BPJT sebagai pihak regulator
sejumlah 1 orang dan mengetahui mengenai tender proyek
yang akan diambil sebagai uji coba
model;
c.PT. Jasa Marga (Persero) Kepala
Divisi Pengumpul Tol dan Tarif Jalan
Tol Purbaleunyi
Bandung sebagai pihak investor
sejumlah 1 orang yang mengetahui mengenai tender
proyek yang akan diambil sebagai uji
coba model; dan
d.pihak akademisi di bidang
transportasi merangkap juga sebagai konsultan sejumlah 2
orang, dan salah satu dari pihak akademisi
ini mempunyai knowledge mengenai kondisi
proyek yang akan diambil sebagai uji
coba model yaitu menjadi konsultan Departemen
PU atas nama LLPM ITB yang
menganalisis studi kelayakan ekonomi dan finansial
proyek yang akan diambil sebagai uji
coba model tahun 2002.
H. Hasil Penelitian
Untuk mengupayakan percepatan
pembangunan jalan tol di Indonesia melalui investasi
sektor swasta, pemerintah
mereformasi kebijakan penyelenggaraan jalan tol. Berdasarkan UU
38/2004 (undang-undang jalan yang
baru), penyelenggaraaan jalan tol dipisahkan fungsinya
antara regulator dan operator.
Masalah yang dicakup di dalam UU Nomor 38/2004 dan PP Nomor 15/2005 adalah
(Policy Frameworks and Investment of Toll Road Development
, 2006) antara lain pemerintah
melakukan pemisahan peran operator dan regulator dan membentuk
badan pengatur. PT. Jasa Marga yang
semula berperan sebagai operator dan regulator dimana
dengan berdasarkan ijin menteri
dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain termasuk dalam
bentuk usaha patungan (joint
venture) atau usaha gabungan (joint operation) misalnya dengan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Perusahaan Nasional atau Asing, dan Koperasi,
kemudian hanya sebagai operator dan fungsi regulator dikembalikan kepada
pemerintah.
I.Riview /komentar
Komentar yang dapat diambil dari
penelitian mengenai pemodelan risiko pendapatan proyek jalan tol yang
selanjutnya dapat di gunakan sebagai
model dasar untuk perhitungan dan
pertimbangan alokasi, serta mitigasi risiko pada proyek infrastruktur jalan tol
adalah:Berdasarkan Fault Tree Analysis (FTA) yang telah divalidasi oleh pakar,
didapatkan variabel-
variabel penyebab risiko pendapatan
yang direpresentasikan sebagai
events (kejadian-kejadian) pada top
level di dalam model FTA adalah:
kerugian pendapatan yang disebabkan
oleh risiko tarif (event dengan kode A); kerugian pendapatan yang diakibatkan
oleh risiko volume lalu
lintas/volume lalu lintas sepi
(eventdengan kode B); kerugianpendapatan yang disebabkan oleh adanya force
majeure (event dengan kode C;dan kerugian pendapatan yang disebabkan oleh
kejadia-kejadian non revenue (event dengan kode D)
J. Abstrak Jurnal
Risiko proyek infrastruktur dengan
pendekatan Kerjasama Pemerintah Swasta relatif besar, karena
memiliki masa konsesi dan
dipengaruhi oleh faktor makroekonomi. Untuk itu penilaian faktor risiko perlu
mendapat perhatian khusus. Risiko yang diteliti di penelitian ini adalah risiko
pendapatan pada saat prakonstruksi. Pemodelan risiko pendapatan ini sebagai
bahan untuk negosiasi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai model dasar
untuk perhitungan dan pertimbangan alokasi, serta mitigasi risiko pada proyek
infrastruktur jalan tol. Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa metode Delphi
yang berfungsi sebagai media untuk diskusi para pakar yang tidak langsung (
vitual discussion), fault tree
analysis yang berfungsi sebagai pemetaan intuisi para pakar dan digunakan untuk
pemodelan konseptual yang dibangun dari kejadian
kejadian penyebab risiko. Hasil top
level eventtervalidasi di model fault tree analysis yang didapat di penelitian
ini adalah:
kerugian pendapatan yang disebabkan
oleh risiko tarif (eventdengan kode A);
kerugian pendapatan yang diakibatkan
oleh risiko volume lalu lintas/volume lalu lintas sepi (event
dengan kode B); kerugian pendapatan
yang disebabkan oleh adanya force majeure (event dengan kode C;dan kerugian
pendapatan yang disebabkan oleh kejadian-kejadian non-revenue (event dengan
kode D).
K. Daftar Pustaka
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=180614
http://kimia.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jikub
http://journal.trunojoyo.ac.id/jtmi
http://dokumen.tips/documents/manajemen-industri-jurnal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.