.

Jumat, 30 September 2016

POTENSI ENERGI ARUS LSTRIK DARI ARUS LAUT DI KAWASAN PESISIR FLORES TIMUR, NTT

 

Nama penulis/Institusi :


Ai Yuningsih dan Achmad Masduki
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung 40174, Fax. 022-601788
e-mail: yuningsih_ai@yahoo.com
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol.3, No.1, Hal.13-25,Juni 2011
Link : http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31/jurnal/Juni_2_final.pdf

Latar belakang : 


Permintaan energi di Indonesia cenderung meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Berdasarkan data dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) permintaan akan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001, terjadi kenaikan permintaan listrik sebesar 6,4%, disusul tahun 2002 menjadi 12,8%. Diprediksikan sepuluh tahun kedepan, kenaikan permintaan menjadi 9% setiap tahunya . Ironisnya, sumber energi konvensional berupa energi fosil yang merupakan sumber energi utama di Indonesia semakin terbatas cadangannya. 

Tujuan penelitian :


untuk  mengetahui morfologi dasar laut dan sifat-sifat hidro-oseanografi sehingga dari data tersebut dapat diketahui nilai energi kinetik arus laut yang dikonversikan ke dalam energi listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat yang dibutuhkan sebagai data masukan dasar dalam pemanfaatan energi arus laut untuk pembangkit listrik di kawasan pesisir Flores Timur, NTT.

Metode penelitian : 


Studi data sekunder diperlukan untuk  pemahaman tentang kondisi daerah penelitian secara regional untuk selanjutnya menjadi acuan dalam kegiatan lapangan. Data sekunder yang diperlukan berupa data batimetri regional, geologi regional, arus  regional dan data prediksi pasang surut dari  stasiun terdekat.Untuk mengetahui posisi pengambilan data pada saat sounding, pengukuran arus, pengukuran pasang surut, pengukuran paramater klimatologi dan pemetaan karakteristik pantai dilakukan metode penentuan posisi menggunakanperalatan Global Positioning System(GPS Receiver)tipe Trimble DSM132.

Pengukuran untuk mengetahui pola arus yang terjadi di daerah penelitian yang sangat erat kaitannya dengan data potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan dari energi arus. Area yang paling potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga arus laut yang disarankan  Marine Current Turbine Ltd. adalah yang mempunyai nilai kecepatan minimum 2m/detik -2,5 m/detik (Fraenkel, 1999).
Metoda pengukuran dilakukan dengan  dua metode yaitu pengukuran arus bergerak menggunakan ADCP (Acoutic Doppler Current Profiler)mobile untuk mendapatkan jangkauan lokasi yang luas untuk mengetahui lokasi potensial dengan kecepatan arus yang memenuhi syarat,

Sedangkan metode pengukuran arus stasioner menggunakan ADCP (Acoutic Doppler Current Profiler) statis merk Nortek Continental di satu titik dimaksudkan untuk mendapatkan data arah dan kecepatan arus absolut baik saat kondisi air tunggang kecil mauapun saat kondisi air tunggang besar pada berbagai kedalaman.


Review : 

disini jurnalnya hanya membahas syarat-syarat tempat yang dipakai dan terantung pada pasang surut air laut tidak membahas proses arus laut menjadi arus listrik 

Abstrak :

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam masyarakat pesisir terutama di wilayah pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau jaringan listrik nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai upaya diversifikasi energi, seperti pemanfaatan potensi energi arus laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui morfologi dasar laut dan sifat - sifat hidro - oseanografi sebagai referensi lokasi yang tepat dalam pemanfaatan energi arus laut. Lokasi penelitian di Selat Larantuka antara Pulau Flores dan Pulau Adonara –Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian berupa pengukuran arus, pengamatan pasang surut, pengamatan parameter meteorologi dan kondisi morfologi pesisir dan dasar laut daerah penelitian. Penelitian menunjukkan lokasi penempatan turbin arus laut cukup memenuhi syarat dengan morfologi relatif landai pada kedalaman ± 20 meter dan dekat dari pemukiman penduduk. Berdasarkan hasil analisis pengukuran arus dengan ADCP bergerak diperoleh distribusi kecepatan arus yang terendah adalah 0.004 m/det dan tertinggi 3.68 m/det .Sedangkandari hasil pengukuran arus dengan ADCP stasioner diperoleh harga kecepatan arus terendah adalah 0.002 m/det dan tertinggi sekitar 2.83 m/det .Kondisi ini erat kaitannya dengan tipe pasang surut di daerah penelitian, yaitu tipe semi diurnal dengan dua kali kejadian pasang dan dua kali kejadian surut dalam waktu 24 jam. Jadi, hasil analisis energi arus ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik


Kata kunci:
potensi energi arus laut, pembangkit tenaga listrik, diversifikasi energi, Selat Larantuka, Flores Timur

Daftar Pustaka :

ESDM. 2005. Diversifikasi Energi. ”Energi Kelautan sebagai Alternatif Baru”. DESDM disampaikan padaSeminar Pembangunan Ekonomi Kemaritiman 15 Maret Jakarta. 
Erwandi.2006.Sumber Energi Arus:Alternatif Pengganti BBM, RamahLingkungan, dan Terbarukan”.Laboratorium Hidrodi-namika Indonesia, BPP Teknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.