Nama penulis/Institusi :
Ai Yuningsih dan Achmad Masduki
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung 40174, Fax. 022-601788
e-mail: yuningsih_ai@yahoo.com
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol.3, No.1, Hal.13-25,Juni 2011
Link : http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt31/jurnal/Juni_2_final.pdf
Latar belakang :
Permintaan energi di Indonesia cenderung meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Berdasarkan data dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) permintaan akan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001, terjadi kenaikan permintaan listrik sebesar 6,4%, disusul tahun 2002 menjadi 12,8%. Diprediksikan sepuluh tahun kedepan, kenaikan permintaan menjadi 9% setiap tahunya . Ironisnya, sumber energi konvensional berupa energi fosil yang merupakan sumber energi utama di Indonesia semakin terbatas cadangannya.
Tujuan penelitian :
untuk mengetahui morfologi dasar laut dan sifat-sifat
hidro-oseanografi sehingga dari data tersebut dapat diketahui nilai energi
kinetik arus laut yang dikonversikan ke dalam energi listrik dan referensi
lokasi yang memenuhi syarat yang dibutuhkan sebagai data masukan dasar dalam
pemanfaatan energi arus laut untuk pembangkit listrik di kawasan pesisir Flores
Timur, NTT.
Metode penelitian :
Studi data sekunder diperlukan untuk pemahaman tentang kondisi daerah penelitian secara
regional untuk selanjutnya menjadi acuan dalam kegiatan lapangan. Data sekunder
yang diperlukan berupa data batimetri regional, geologi regional, arus regional dan data prediksi pasang surut dari stasiun terdekat.Untuk mengetahui posisi
pengambilan data pada saat sounding, pengukuran arus, pengukuran pasang surut,
pengukuran paramater klimatologi dan pemetaan karakteristik pantai dilakukan
metode penentuan posisi menggunakanperalatan Global Positioning System(GPS
Receiver)tipe Trimble DSM132.
Pengukuran untuk mengetahui pola arus yang terjadi di daerah
penelitian yang sangat erat kaitannya dengan data potensi energi listrik yang
dapat dibangkitkan dari energi arus. Area yang paling potensial untuk pengembangan
pembangkit listrik tenaga arus laut yang disarankan Marine Current Turbine Ltd. adalah yang
mempunyai nilai kecepatan minimum 2m/detik -2,5 m/detik (Fraenkel, 1999).
Metoda pengukuran dilakukan dengan dua metode yaitu pengukuran arus bergerak menggunakan
ADCP (Acoutic Doppler Current Profiler)mobile untuk mendapatkan jangkauan
lokasi yang luas untuk mengetahui lokasi potensial dengan kecepatan arus yang memenuhi
syarat,
Sedangkan
metode pengukuran arus stasioner menggunakan ADCP (Acoutic Doppler Current
Profiler) statis merk Nortek Continental di satu titik dimaksudkan untuk
mendapatkan data arah dan kecepatan arus absolut baik saat kondisi air tunggang
kecil mauapun saat kondisi air tunggang besar pada berbagai kedalaman.
Review :
disini jurnalnya hanya membahas syarat-syarat tempat yang dipakai dan terantung pada pasang surut air laut tidak membahas proses arus laut menjadi arus listrik
Abstrak :
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam masyarakat pesisir terutama di wilayah pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau jaringan listrik nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai upaya diversifikasi energi, seperti pemanfaatan potensi energi arus laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui morfologi dasar laut dan sifat - sifat hidro - oseanografi sebagai referensi lokasi yang tepat dalam pemanfaatan energi arus laut. Lokasi penelitian di Selat Larantuka antara Pulau Flores dan Pulau Adonara –Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian berupa pengukuran arus, pengamatan pasang surut, pengamatan parameter meteorologi dan kondisi morfologi pesisir dan dasar laut daerah penelitian. Penelitian menunjukkan lokasi penempatan turbin arus laut cukup memenuhi syarat dengan morfologi relatif landai pada kedalaman ± 20 meter dan dekat dari pemukiman penduduk. Berdasarkan hasil analisis pengukuran arus dengan ADCP bergerak diperoleh distribusi kecepatan arus yang terendah adalah 0.004 m/det dan tertinggi 3.68 m/det .Sedangkandari hasil pengukuran arus dengan ADCP stasioner diperoleh harga kecepatan arus terendah adalah 0.002 m/det dan tertinggi sekitar 2.83 m/det .Kondisi ini erat kaitannya dengan tipe pasang surut di daerah penelitian, yaitu tipe semi diurnal dengan dua kali kejadian pasang dan dua kali kejadian surut dalam waktu 24 jam. Jadi, hasil analisis energi arus ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik
Kata kunci:
potensi energi arus laut, pembangkit tenaga listrik, diversifikasi energi, Selat Larantuka, Flores Timur
Daftar Pustaka :
ESDM. 2005. Diversifikasi Energi. ”Energi Kelautan sebagai Alternatif Baru”. DESDM disampaikan padaSeminar Pembangunan Ekonomi Kemaritiman 15 Maret Jakarta.
Erwandi.2006.Sumber Energi Arus:Alternatif Pengganti BBM, RamahLingkungan, dan Terbarukan”.Laboratorium Hidrodi-namika Indonesia, BPP Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.