.

Jumat, 23 September 2016

Supply Chain Management


Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) – 
    Dalam Industri Manufakturing, Kegiatan Utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk. Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau Rantai Pasokan ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang Profesional dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat dengan singkatan SCM.

 Jika didefinisikan secara lengkap, maka Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

    Sedangkan untuk definisi lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan adalah Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

    Jadi pada dasarnya, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan merupakan cabang manajemen yang melibatkan Pemasok, Pabrik atau Manufakturer, penyedia logistik dan tentunya yang paling adalah pelanggan.

Proses Manajemen Rantai Pasokan
    Berikut ini adalah Proses Manajemen Rantai Pasokan yang dilibatkan dalam Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Change Magement (SCM) ini.

Pelanggan (Customer)
    Pada sebagian besar industri Manufakturing, Pelanggan atau customer merupakan mata rantai pertama yang memberikan pesanan (order), terutama pada perusahaan yang berorientasi OEM (Original Equipment Manufacturer). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan (sales) perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya.

Perencanaan (Planning)
  Setelah Pelanggan membuat pesanan yang diinginkannya, departemen Perencanaan (Planning Dept) akan mempersiapkan Perencanaan Produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh Pelanggan. Pada tahap ini, Departemen Perencanaan juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya.

Pembelian (Purchasing)
   Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen Pembelian atau Purchasing Department akan melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah  yang dibutuhkan.

Persediaan (Inventory)
    Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi.

Produksi (Production)
    Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan.  Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Transportasi (Transportation)
    Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi (Finished Products) yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan.

Keuntungan dari SCM
     Jadi, SCM yang didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan keuntungan, mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan. Perusahaan dengan supply chain yang diselsaikan dengan baik dapat membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-win relationship”.

Daftar Pustaka :
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-supply-chain-management-manajemen-rantai-pasokan/
Anonim. 2011. SCM. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai. [18 Desember 2013].
Hendrawan, M, A. 2008. Supply Chain Manajement ( SCM ). Bandung: Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

5 komentar:

  1. @B31-RISDA
    Artikel ini sudah sangat baik menjelaskan mengenai Supply Chain Management. Sehingga pembaca dapat memahami mengenai SCM.
    Sarannya, tambahkan salah satu contoh studi kasus (perusahaan yang menjalankan SCM) dalam artikel ini juga dapat menarik minat pembaca untuk membaca artikel tersebut. Terima kasih

    BalasHapus
  2. Muhammad Soim, @B20-SOIM

    Penjelasan dalam artikel sudah cukup menarik dan juga runtutan penjelasannya sangat saya sukai.

    Saran saya untuk artikel ini ditambahkan ilustrasi agar lebih mempercantik artikel ini.

    BalasHapus
  3. Muhammad Soim, @B20-SOIM

    Penjelasan dalam artikel sudah cukup menarik dan juga runtutan penjelasannya sangat saya sukai.

    Saran saya untuk artikel ini ditambahkan ilustrasi agar lebih mempercantik artikel ini.

    BalasHapus
  4. @B16-KRISNA
    komentar : isi artikel ini cukup menarik, pembahasannya singkat tetapi sangat mudah dipahami oleh pembaca.

    BalasHapus
  5. @B09-YUSUF
    Artikel cukup baik, namun ada yg saya rasa kurang yaitu masalah2 yg dihadapi dalam scm serta langkah pemecahan masalah yg harus diambil.
    Saran. Sertakan gambar agar pembaca lebih tertarik untuk membaca artikel anda. Terimakasih

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.