A. Judul Penelitian
ANALISA PRODUKTIVITAS
DAN EFISIENSI KERJA DENGAN LINE
BALANCING PADA AREA LEAD
CONNECTION DI PTA
B. Nama Penulis
Isnen Ristumadin (Program
Studi Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta)
C. Nama Jurnal
Jurnal PASTI Volume IX No 3, 300 –
310, dalam link http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/article/view/493/434
D.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang
semakin meningkat selaras dengan peningkatan
kondisi
perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat.
Sebagian
besar, suatu perusahaan memiliki tujuan yang sama yakni berorientasi untuk
mendapatkan
sejumlah laba semaksimal mungkin meskipun disamping misi-misi yang
lainnya.
Demikian halnya dengan PTA yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak
dibidang
produksi Power Transformator dan Auto Transformator di Indonesia. Pada tahun
2015
ini PTA ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) untuk mengerjakan 80 unit Trafo Open
Book
(OBP)
Tender dan 39 Unit Trafo dengan pembiayaan IBRD. Dengan cukup banyaknya order
dari
PT. PLN (Persero) mengharuskan perusahaan melakukan pembenahan dalam proses
bisnisnya.
Salah satu yang manjadi perhatian utama adalah pada efisiensi dan
produktifitas.
Pengukuran
efisiensi, produktifitas dan Line Balancing sangat penting dilakukan untuk
mengetahui
pada tingkat mana efisiensi dan produktifias dari proses bisnis uang telah
dijalankan
oleh perusahaan, apakah terjadi peningkatan atau penurunan. Peningkatan
produktivitas
merupakan motor penggerak kemajuan ekonomi dan keuntungan perusahaan (Nasution,
2006). Peningkatan produktifitas dalam suatu organisasi atau dalam hal ini
perusahaan,
bukanlah
suatu hal yang mudah. Untuk meningkatkannya diperlukan komitmen yang tinggi
dan
koordinasi yang baik dari setiap unit suatu perusahaan (Nasution, 2006). Hal
ini
dikarenakan
pemimpin unit merupakan para pemegang keputusan atau kebijakan yang
menyangkut
manajemen operasional perusahaan secara teknis seperti pengadaan, persediaan,
proses
produksi, kualitas, distribusi, dan lain-lain.
E.
Rumusan Masalah
Permasalahan
efisiensi dan produktivitas di PTA sebabkan komponen sistem kerja belum
dikelola secara optimal sehingga menyebabkan produktivitas menurun. Tuntutan
akan pekerjaan dan komponen sistem kerja yang ada memungkinkan banyaknya
masalah yang dihadapi. Pengukuran
efisiensi, produktifitas dan Line Balancing sangat penting dilakukan untuk
mengetahui
pada tingkat mana efisiensi dan produktifias dari proses bisnis uang telah
dijalankan
oleh perusahaan, apakah terjadi peningkatan atau penurunan.
F.
Metode Penelitian
Metode simulasi, yaitu metode yang meniru
tingkah laku sistem dengan mempelajari
interaksi
komponen - komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi - fungsi matematis
secara
eksplisit untuk merelasikan variable - variabel sistem, maka model - model
simulasi ini
dapat
digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara
matematis.
Adapun model-model tersebut adalah CALB (Computer Assembly Line Balancing
or
Computer Aided Line Balancing), ALBCA (Assembly Line Balancing and Control
Activity),
dan COMSOAL (Computer Method or Saumming Operation for Assemble). Syarat
dalam
pengelompokan stasiun kerja adalah hubungan dengan proses terdahulu dan jumlah
stasiun
kerja tidak boleh melebihi jumlah elemen kerja. Waktu siklus lebih dari atau
sama
dengan
waktu maksimum dari tiap waktu di stasiun kerja dari tiap elemn pengerjaan.
Tujuan
akhir
pada line balancing adalah memaksimasi kecepatan di tiap stasiun kerja sehingga
dicapai
efisiensi
kerja yang tinggi di tiap stasiun.
Metode
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1.
Mengidentifikasi
masalah produktifitas dan efisiensi kondisi yang actual terendah yaitu lead
connection.
2.
Studi
literature
3.
Pengumpulan
data
4.
Analisa
dan hasil pengolahan data
5.
Simulasi
data dan simulasi dilapangan
G.
Hasil Pembahasan
Untuk
mendapatkan produktivitas produksi terkendali, perlu dibuat SOP yang dapat
menangani
pengendalian produktivitas. Dalam hal ini, tindakan minimal yang perlu diambil
adalah
membuat suatu tim pengendalian produktivitas, di mana dalam tim tersebut dapat
mendiskusikan
penyebab masalah, mencari solusi pemecahan masalah dan mengambil
langkah-langkah
perbaikan yang berkaitan dengan perbaikan mutu dalam proses produksi.
Langkah-langkah
perbaikan mutu yang akan dibuat tim atau unit atau manajer yang
menangani
pengendalian mutu adalah: Satu. Menggunakan siklus PDCA Deming atau
mengunakan
DMAIC Six Sigma. Di PTA menggunakan sistem yang sering dikenal dengan
CIT
(Continous Improvement Team) yaitu menemukan persoalan, dalam jangka pendek,
langkah
perbaikan mutu yang perlu diprioritaskan adalah mencari penyebab utama
terjadinya
produk
gagal. Untuk itu perlu dilakukan brainstorming di antara anggota tim
pengendalian
mutu,
dalam mencari akar-akar penyebab yang mengakibatkan bentuk tidak seragam, yaitu
perubahan
desain produk yang berbeda dengan standar, material yang berbeda antara
spesifikasi
yang ada digambar dengan material yang tersedia dilapangan, dan operator dalam
pekerjaannya
tidak sama antar operator dan hanya berdasarkan pengalaman masing-masing.
Dua
menemukan sebab persoalan. Tiga. Temuan sebab-sebab dominan, Akar-akar penyebab
yang mengakibatkan
produktivitas
rendah, adalah kurangnya kesadaran akan produktivitas, ketidaksesuaian desain
dengan
material, dan sistem yang digunakan sebagian SOP (Standard Operasional
Prosedur)
yang
belum cukup. Empat. Merencanakan penanggulangan, melakukan sosialisasi dan
pelatihan
(training).
H.
Review Jurnal
Secara Keseluruhan Jurnal ini sudah
sangat bagus dengan data-data yang di paparkan penjelasan metode dan hubungan
metode dengan beberapa tujuan jurnal ini di buat. Tetapi jurnal ini memiliki
beberapa kekurangan juga salah satunya mungkin seperti Tidak di jelaskan secara
detail apa itu DMAIC Six Sigma. Jadi mungkin untuk selanjutnya bisa di
sempurnakan lagi agar para pembaca dapat lebih mengerti hasil penelitian yang
sudah di lakukan ini.
I.
Abstrak
PTA merupakan perusahaan produksi
Power Transformer (Trafo). Perusahaan ini memiliki
kapasitas
10.000 MVA per tahun dan menghasilkan daya Transformers 200 kVA sampai
500MVA
dan 6,3 kV sampai 550kV. Pada tahun 2015 ini PTA ditunjuk oleh PT. PLN
(Persero)
untuk mengerjakan 80 unit Trafo Open Book (OBP) Tender dan 39 Unit Trafo
dengan
pembiayaan IBRD. Dengan order dari PT. PLN (Persero) mengharuskan dilakukan
pembenahan
dalam pada efisiensi dan produktifitas. Sehingga dilakukan analisa departemen
produksi
periode Minggu ke 38 sampai dengan 51 yang poduktivitas dan efisiensinya paling
rendah.
Dari data yang didapat rata-rata produktivitas 4 departemen dengan proses
terdekat
yaitu
Core Stacking, Core Coil Assembly, Lead Connection dan Final Assembly adalah
Deptartemen
Lead Connection 59% dari rata-rata 76%. Kemudian dengan menggunakan
metode Line
Balancing dengan Simulasi ALBACA produktivitas diharapkan mencapai 76%
dari
target produktivitas dan efisiensi kerja Perusahaan tahun 2015 yaitu 85%.
Selain
menggunakan
Line Balancing juga dilakukan improvement dengan menganalisa dengan
DMAIC
sixsigma untuk menstandarkan proses. Simulasi dan analisa kemudian
diaplikasikan
ke
produksi pada Minggu 1 sampai Minggu ke 3 tahun 2016 dan hasilnya mencapai
rata-rata
produktivitas
secara keseluruhan mencapai 88% dan Lead Connection dari 59% menjadi 76%
meningkat
17%. Dengan aplikasi tersebut peningkatan nyata bisa mendekati yang diharapkan.
J.
Daftar Pustaka
Andersen,
B., Fagerhaug, T.,. 2006. Root Cause Analysis: Simplified Tools Techniques,
American
Society for Quality. Milwaukee: Quality Press.
Kumar,
N., Mahto, D. 2013. Assembly Line Balancing: A Review of Developments and
Trends
in Approach to Industrial Application. Global Journal of Researches in
Engineering
Industrial Engineering, Vol 13, Issue 2, Version 1.0.
Liker,
J. K,. 2004. The Toyota Way. (18 Januari 2013) diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Maynard_Operation_Sequence_Technique).
Nurman,
A,. 2013. Paper Presented at the Training of Toyota Production System: Toyota
Production
System (TPS), Bogor.
P, D,
Jason., Eisendhart, K., Bingham, C. 2007. Developing Theory through Simulation
Methods.
Acedemy Management Review, Vol 32, No. 2, Hal 480-499.
Poerwadarminta.
1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.
Ravianto,
J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. SIUP: Jakarta.
Riyanto,
J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP: Jakarta.
S, S,
Patil., B, M, Shinde., R, S, Katikar., M, V, Karvade. 2003. M.O.S.T. An Advance
Technique
to Improve Productivity, National Conference in Recent Trends in
CAD/CAM/CAE.
Toyota
Motor Corporation,. 2006.Toyota Production System: Kaizen Standardisasi Kerja,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.