.

Kamis, 29 September 2016

Review Jurnal : ANALISA PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN LINE BALANCING PADA AREA LEAD CONNECTION DI PTA


A. Judul Penelitian
ANALISA PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN LINE
BALANCING PADA AREA LEAD CONNECTION DI PTA

B. Nama Penulis
Isnen Ristumadin (Program Studi Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta)

C. Nama Jurnal
            Jurnal PASTI Volume IX No 3, 300 – 310, dalam link             http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/article/view/493/434
D. Latar Belakang Masalah
            Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat selaras dengan peningkatan
kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat.
Sebagian besar, suatu perusahaan memiliki tujuan yang sama yakni berorientasi untuk
mendapatkan sejumlah laba semaksimal mungkin meskipun disamping misi-misi yang
lainnya. Demikian halnya dengan PTA yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak
dibidang produksi Power Transformator dan Auto Transformator di Indonesia. Pada tahun
2015 ini PTA ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) untuk mengerjakan 80 unit Trafo Open Book
(OBP) Tender dan 39 Unit Trafo dengan pembiayaan IBRD. Dengan cukup banyaknya order
dari PT. PLN (Persero) mengharuskan perusahaan melakukan pembenahan dalam proses
bisnisnya. Salah satu yang manjadi perhatian utama adalah pada efisiensi dan produktifitas.
Pengukuran efisiensi, produktifitas dan Line Balancing sangat penting dilakukan untuk
mengetahui pada tingkat mana efisiensi dan produktifias dari proses bisnis uang telah
dijalankan oleh perusahaan, apakah terjadi peningkatan atau penurunan. Peningkatan
produktivitas merupakan motor penggerak kemajuan ekonomi dan keuntungan perusahaan (Nasution, 2006). Peningkatan produktifitas dalam suatu organisasi atau dalam hal ini perusahaan,
bukanlah suatu hal yang mudah. Untuk meningkatkannya diperlukan komitmen yang tinggi
dan koordinasi yang baik dari setiap unit suatu perusahaan (Nasution, 2006). Hal ini
dikarenakan pemimpin unit merupakan para pemegang keputusan atau kebijakan yang
menyangkut manajemen operasional perusahaan secara teknis seperti pengadaan, persediaan,
proses produksi, kualitas, distribusi, dan lain-lain.
E. Rumusan Masalah
Permasalahan efisiensi dan produktivitas di PTA sebabkan komponen sistem kerja belum dikelola secara optimal sehingga menyebabkan produktivitas menurun. Tuntutan akan pekerjaan dan komponen sistem kerja yang ada memungkinkan banyaknya masalah yang dihadapi.  Pengukuran efisiensi, produktifitas dan Line Balancing sangat penting dilakukan untuk
mengetahui pada tingkat mana efisiensi dan produktifias dari proses bisnis uang telah
dijalankan oleh perusahaan, apakah terjadi peningkatan atau penurunan.
F. Metode Penelitian
       Metode simulasi, yaitu metode yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari
interaksi komponen - komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi - fungsi matematis
secara eksplisit untuk merelasikan variable - variabel sistem, maka model - model simulasi ini
dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara
matematis. Adapun model-model tersebut adalah CALB (Computer Assembly Line Balancing
or Computer Aided Line Balancing), ALBCA (Assembly Line Balancing and Control
Activity), dan COMSOAL (Computer Method or Saumming Operation for Assemble). Syarat
dalam pengelompokan stasiun kerja adalah hubungan dengan proses terdahulu dan jumlah
stasiun kerja tidak boleh melebihi jumlah elemen kerja. Waktu siklus lebih dari atau sama
dengan waktu maksimum dari tiap waktu di stasiun kerja dari tiap elemn pengerjaan. Tujuan
akhir pada line balancing adalah memaksimasi kecepatan di tiap stasiun kerja sehingga dicapai
efisiensi kerja yang tinggi di tiap stasiun.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1.      Mengidentifikasi masalah produktifitas dan efisiensi kondisi yang actual terendah yaitu lead connection.
2.      Studi literature
3.      Pengumpulan data
4.      Analisa dan hasil pengolahan data
5.      Simulasi data dan simulasi dilapangan
G. Hasil Pembahasan
Untuk mendapatkan produktivitas produksi terkendali, perlu dibuat SOP yang dapat
menangani pengendalian produktivitas. Dalam hal ini, tindakan minimal yang perlu diambil
adalah membuat suatu tim pengendalian produktivitas, di mana dalam tim tersebut dapat
mendiskusikan penyebab masalah, mencari solusi pemecahan masalah dan mengambil
langkah-langkah perbaikan yang berkaitan dengan perbaikan mutu dalam proses produksi.
Langkah-langkah perbaikan mutu yang akan dibuat tim atau unit atau manajer yang
menangani pengendalian mutu adalah: Satu. Menggunakan siklus PDCA Deming atau
mengunakan DMAIC Six Sigma. Di PTA menggunakan sistem yang sering dikenal dengan
CIT (Continous Improvement Team) yaitu menemukan persoalan, dalam jangka pendek,
langkah perbaikan mutu yang perlu diprioritaskan adalah mencari penyebab utama terjadinya
produk gagal. Untuk itu perlu dilakukan brainstorming di antara anggota tim pengendalian
mutu, dalam mencari akar-akar penyebab yang mengakibatkan bentuk tidak seragam, yaitu
perubahan desain produk yang berbeda dengan standar, material yang berbeda antara
spesifikasi yang ada digambar dengan material yang tersedia dilapangan, dan operator dalam
pekerjaannya tidak sama antar operator dan hanya berdasarkan pengalaman masing-masing.
Dua menemukan sebab persoalan. Tiga. Temuan sebab-sebab dominan, Akar-akar penyebab yang mengakibatkan
produktivitas rendah, adalah kurangnya kesadaran akan produktivitas, ketidaksesuaian desain
dengan material, dan sistem yang digunakan sebagian SOP (Standard Operasional Prosedur)
yang belum cukup. Empat. Merencanakan penanggulangan, melakukan sosialisasi dan
pelatihan (training).
H. Review Jurnal
       Secara Keseluruhan Jurnal ini sudah sangat bagus dengan data-data yang di paparkan penjelasan metode dan hubungan metode dengan beberapa tujuan jurnal ini di buat. Tetapi jurnal ini memiliki beberapa kekurangan juga salah satunya mungkin seperti Tidak di jelaskan secara detail apa itu DMAIC Six Sigma. Jadi mungkin untuk selanjutnya bisa di sempurnakan lagi agar para pembaca dapat lebih mengerti hasil penelitian yang sudah di lakukan ini.
I. Abstrak
            PTA merupakan perusahaan produksi Power Transformer (Trafo). Perusahaan ini memiliki
kapasitas 10.000 MVA per tahun dan menghasilkan daya Transformers 200 kVA sampai
500MVA dan 6,3 kV sampai 550kV. Pada tahun 2015 ini PTA ditunjuk oleh PT. PLN
(Persero) untuk mengerjakan 80 unit Trafo Open Book (OBP) Tender dan 39 Unit Trafo
dengan pembiayaan IBRD. Dengan order dari PT. PLN (Persero) mengharuskan dilakukan
pembenahan dalam pada efisiensi dan produktifitas. Sehingga dilakukan analisa departemen
produksi periode Minggu ke 38 sampai dengan 51 yang poduktivitas dan efisiensinya paling
rendah. Dari data yang didapat rata-rata produktivitas 4 departemen dengan proses terdekat
yaitu Core Stacking, Core Coil Assembly, Lead Connection dan Final Assembly adalah
Deptartemen Lead Connection 59% dari rata-rata 76%. Kemudian dengan menggunakan
metode Line Balancing dengan Simulasi ALBACA produktivitas diharapkan mencapai 76%
dari target produktivitas dan efisiensi kerja Perusahaan tahun 2015 yaitu 85%. Selain
menggunakan Line Balancing juga dilakukan improvement dengan menganalisa dengan
DMAIC sixsigma untuk menstandarkan proses. Simulasi dan analisa kemudian diaplikasikan
ke produksi pada Minggu 1 sampai Minggu ke 3 tahun 2016 dan hasilnya mencapai rata-rata
produktivitas secara keseluruhan mencapai 88% dan Lead Connection dari 59% menjadi 76%
meningkat 17%. Dengan aplikasi tersebut peningkatan nyata bisa mendekati yang diharapkan.
J. Daftar Pustaka
Andersen, B., Fagerhaug, T.,. 2006. Root Cause Analysis: Simplified Tools Techniques,
American Society for Quality. Milwaukee: Quality Press.
Kumar, N., Mahto, D. 2013. Assembly Line Balancing: A Review of Developments and
Trends in Approach to Industrial Application. Global Journal of Researches in
Engineering Industrial Engineering, Vol 13, Issue 2, Version 1.0.
Liker, J. K,. 2004. The Toyota Way. (18 Januari 2013) diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Maynard_Operation_Sequence_Technique).
Nurman, A,. 2013. Paper Presented at the Training of Toyota Production System: Toyota
Production System (TPS), Bogor.
P, D, Jason., Eisendhart, K., Bingham, C. 2007. Developing Theory through Simulation
Methods. Acedemy Management Review, Vol 32, No. 2, Hal 480-499.
Poerwadarminta. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.
Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. SIUP: Jakarta.
Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP: Jakarta.
S, S, Patil., B, M, Shinde., R, S, Katikar., M, V, Karvade. 2003. M.O.S.T. An Advance
Technique to Improve Productivity, National Conference in Recent Trends in
CAD/CAM/CAE.
Toyota Motor Corporation,. 2006.Toyota Production System: Kaizen Standardisasi Kerja,

Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.