.

Kamis, 22 September 2016

Rekayasa Produktivitas



Produktivitas secara teknis adalah efisiensi produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi.
Contohnya adalah output produksi killo watt listrik yang di gunakan. Sedangkan secara financial adalah pengukuran atas output yang telah dikuantifikasi.
Dewan Produktivitas Nasional, melakukan penggolongan produktivitas dari berbagai segi, yaitu :

1.      Secara Filosofi
Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.  Esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental dan cara pandang hari esok.

2.      Secara ekonomis
Produktivitas merupakan usaha memperoleh hasil sebesar-besarnya dengan pengorbanan sumber daya sekecil-kecilnya.

3.      Secara teknis
Produktivitas diformulasikan sebagai rasio output terhadap input.
Sistem produktivitas adalah suatu sistem proses industri yang mengubah bahan baku dan input sumber daya menjadi output tertentu. Berlangsungnya proses tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor luar sehingga sistem ini dikatakan sistem terbuka.

Summanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas (productivity cycle) untuk dapat dipergunakan dalam meningkatkan produktivitas terus menerus. Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap, yaitu :
a.  Pengukuran produktivitas
b.  Evaluasi produktivitas
c.  Perencanaan produktivitas
d.  Peningkatan produktivitas.

Indeks Produktivitas adalah :


KETERANGAN :
IP         = Indeks Produktivitas
AOMP = Output agregat untuk periode yang diukur
AOMP = Output agregat untuk periode dasar
RIMP   = Input untuk periode yang diukur
RIBP    = Input untuk periode dasar
IPF       = IP x IPH

Keterangan :
IPF       = Indeks profitabilitas
IP        = Indeks produktivitas
IPH     = Indeks Perbaikan Harga (menunjukkan perubahan dalam harga outpu perusahaan
               terhadap biaya input).

Dalam model APC, biaya per unit tenaga kerja, material, dan energi ditentukan secara langsung, sedangkan perhitungan input modal ditentukan berdasarkan penyusutan (depresiasi) total ditambah keuntungan relatif terhadap aset total (aset tetap + modal kerja) yang digunakan.
Input Modal = (Depresiasi pada periode itu)+(ROA periode dasar x aset sekarang yang digunakan)
Objective Matrix adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di suatu perusahaan atau di tiap bagian saja dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut.
Model ini diciptakan oleh Prof. James L. Riggs, (ahli produktivitas dari Departement of Industrial Engineering at Oregon State University). Omax diperkenalkan pada tahun 80-an di Amerika Serikat).

Susunan model OMAX :
1.Kriteria Produktivitas
2.Sel-sel matrik
3.Bobot
4.Tingkat pencapaian
5.Skor
6.Nilai
7. Indikator Pencapaian

1.    Kriteria Produktivitas :
•  Dinyatakan dengan rasio.
•  Kriteria ini menyatakan ukuran efektivitas, kuantitas, dan kualitas dari output ; efisiensi dan utilitas dari input ; konsistensi dari operasi, dan ukuran khusus atau faktor lainnya yang secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat produktivitas yang diukur.
•  Setiap rasio harus terukur dan sebaiknya tidak saling bergantungan.
•  Rasio yang melukiskan ukuran kriteria ini letaknya di kelompok paling atas dari matriks ini.
2.    Performansi sekarang, yaitu nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir.
3.    Pengisian Sel-sel matrik.
4.    Skor Nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada.

5.    Bobot menyatakan derajat kepentingan (dalam satuan %) yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Jumlah seluruh bobot kriteria adalah 100%.

6.    Nilai merupakan perkalian tiap skor dengan bobotnya.
7.    Indikator Produktivitas
• Merupakan jumlah dari tiap nilai Indeks Produktivitas (IP), sehingga dihitung sebagai persentase kenaikan/penurunan terhadap performansi sekarang.
• Besarnya indikator mulanya adalah 300 karena semua indikator mendapat skor 3 pada saat matrik mulai dioperasikan.

Langkah-langkah metode pengukuran OMAX :

1.    Mencantumkan visi misi perusahaan
2.    Menentukan Potensial Objective
3.    Menentukan kandidat untuk potensial measures
4.    Menentukan bobot dari tiap kriteria yang terpilih

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.