.

Sabtu, 24 September 2016

ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA


Abstrak

Neff dalam Sutalaksana (1979) mendefinisikan kerja  sebagai: “Kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan  yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya”.
Pengertian kerja sebenarnya sangatlah luas. Hampir semua aktivitas manusia bisa kita sebut sebagai ‘kerja’, apapun motif atau  tujuannya. Perluasan motif atau tujuan itu terjdi karena tidak semua manusia bekerja semata-mata untuk mempertahankan  hidupnya. Ada manusia yang bekerja untuk mencari nafkah atau  makan sehari-hari, ada manusia yang bekerja supaya dapat bertemu dengan orang lain, ada pula orang yang bekerja karena ingin memperoleh kepuasaan tertentu seperti artis atau seniman, dan sebagainya.
Pengukuran Kerja (Work Measurement) adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada suatu perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian–penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.
PEMBAHASAN
A.    Definisi pengukuran kerja
Perancangan atau Pengukuran Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, perancangan sistem kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, perancangan sistem kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang. Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersama-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.

B.     Tujuan analisis pengukuran kerja
Tujuan APK adalah menghasilkan suatu sistem kerja yang ENASE yaitu efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Maksud dari tujuan ini adalah bahwa dengan diterapkannya APK diharapkan sistem kerja yang dirancang efektif yakni mampu menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, nyaman, aman, dan sehat bagi pekerja dan orang-orang yang berada di sekitar lingkungan tempat kerja itu berlangsung, serta efisien dalam arti bahwa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu kecil nilainya dibanding dengan output yang dihasilkan.

C.    Metode pengukuran kerja
Proses pengukuran dan pembakuan waktu dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan dengan menggunakan metode Pengukuran Jam Henti (Stopwatch time study) dan Sampling Kerja (Work sampling). Sedangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan metode Data Waktu Baku (Standart Data) dan Data Waktu Gerakan (Predetermined Time System).

1.      Pengukuran Kerja secara Langsung
Metode pengukuran langsung yaitu mengamati secara langsung pekerjaan yang dilakukan oleh operator dan mencatat waktu yang diperlukan oleh operator dalam melakukan pekerjaannya dengan terlebih dahulu membagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja yang sedetail mungkin dengan syarat masih bisa diamati dan diukur. Kemudian dari hasil pengamatan dan pengukuran tersebut akan didapatkan waktu baku ataupun distribusi waktu operator untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Ada dua metode yang digunakan pada pengukuran langsung yaitu metode jam henti (Stopwatch Time Study) dan metode work sampling.
a.       Metode Stopwatch Time Study (STS)
Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive). Dari hasil pengukuran akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akan dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama. Dalam pengukuran kerja, hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran (dalam hal ini tentu saja waktu baku) tersebut digunakan dalam kaitannya dengan proses produksi. Biasanya, penetapan waktu baku akan dikaitkan dengan maksud-maksud pemberian insentif/bonus pekerja langsung (direct labour ). Pengukuran kerja ini dapat diaplikasikan pada industri manufaktur dengan jumlah output yang konstan untuk selang waktu yang lama.
b.      Metode Work Sampling
Work Sampling, Ratio Delay Study, Atau Random Delay Study adalah suatu teknik kerja untuk mengadakan sejumla pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan metode work sampling ini seperti halnya dengan pengukuran kerja dengan jam henti diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus secara langsung di tempat kerja yang diteliti. Teknik sampling kerja pertama kali digunakan oleh seorang sarjana Inggris bernama L.H.C. Tippett dalam aktivitas penelitianya di industri tekstil. Selanjutnya cara atau metode sampling kerja telah terbukti sangat efektif dan efisien untuk digunakan dalam mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin atau operatornya. Dikatakan efektif karena metode ini dengan cepat dan mudah dapat dipakai untuk menentukan waktu longgar (allowance time) yang tersedia dalam suautu pekerjaan, pendayagunaan mesin sebaik-baiknya, dan penetapan waktu baku untuk proses produksi. Dibandingkan dengan metoda kerja yang lain, metode ini akan terasa jauh lebih efisien karena informasi yang dikehendaki akan didapatkan dalam waktu relatif lebih singkat dengan biaya yang tidak terlalu besar.
2.      Pengukuran kerja secara tidak langsung
Metode pengukuran secara tidak langsung yaitu merekam pekerjaan yang dilakukan oleh operator menggunakan alat bantu (video) dan kemudian mencatat waktu operasinya di lain tempat kemudian menganalisanya menggunakan metode tabel PMTS, MOST, dan sebagainya. Waktu-waktu yang diamati dicatat berdasarkan jarak antar tempat kerja dan elemen-elemen kerja yang sedetail mungkin dengan syarat masih bisa diamati dan diukur. Kemudian dari hasil pengamatan dan pengukuran tersebut akan didapatkan waktu baku ataupun distribusi waktu operator untuk mengerjakan pekerjaan tersebut

D.    Keuntungan menerapkan analisis pengukuran kerja
1.      Waktu kerja yang semakin pendek
Jumlah output per hari yang semakin tinggi menyebabkan ongkos per produk yang semakin kecil, sehingga secara keseluruhan ongkos produksi menurun.
2.      Perbaikan sistem kerja
Perbaikan sistem kerja dapat dilakukan dan diterapkan pada berbagai komponen dan interaksi antar komponen sistem.
3.      Penjadwalan produksi
Dibakukannya waktu operasi di setiap stasiun kerja memungkinkan kita untuk menjadwalkan produksi di tingkat shopfloor.
4.      Pengaturan pembebanan dan line balancing
Beban kerja pada setiap stasiun dapat diatur dan diseimbangkan berdasarkan berbagai informasi tentang waktu operasi, beban kerja fisik, maupun mental yang diterima pekerja.
5.      Pengaturan tata letak dan lintasan kritis
Untuk merancang atau mengatur tata letak suatu pabrik baik itu manufaktur ataupun fasilitas jasa, dibutuhkan informasi yang cukup tentang perancangan proses kerja, pengaturan dan pengukuran waktu kerja, keterkaitan antar berbagai aktivitas, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA






2 komentar:

  1. @B29-RIVALDI
    Dalam proses bekerja, sangat banyak cara yg dilakukan, untuk itu diperlukan adanya analisis agar proses bekerja dapat lebih efektif, jurnal sangat lengkap namun karna terlalu panjang membuat jenuh pembaca, semoga kedepannya penulis dapat mengambil point point penting saja

    BalasHapus
  2. @B11-AZIZ

    saya sangat setuju dengan artikel di atas karena dengan adanya analisis kerja proses bekerja akan semakin efektif.
    penjelasan terlalu panjang sehingga dapat membuat pembaca menjadi jenuh dan bosan

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.