.

Jumat, 30 September 2016

Review Jurnal : Perbaikan Sistem Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan



A.     JUDUL PENELITIAN
PERBAIKAN SISTEM KERJA UNTUK MENINGKATAKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN

B.     NAMA PENULIS
v  Iva Mindhayani (Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta)
v  Hari Purnomo (Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta)

C.     NAMA JURNAL
JURNAL PASTI
Volume X No 1, halaman 98-107
Tahun terbit 2016
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.

D.     LATAR BELAKANG MASALAH
Persaingan industri mebel yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar bisa bertahan disituasi yang semakin kompleks dan tidak menentu. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan perusahaan  dengan membuat sistem kerja baru yang lebih baik dan ergonomis. Sistem kerja yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan sebuah perusahaan dan merupakan kunci utama keberhasilan dalam rangka meningkatkan produktivitas, meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan efisiensi perusahaan. Rancangan sistem kerja yang dibuat harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerja dan perusahaan agar tercipta sistem kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan  produktivitas  kerja (Purnomo, 2012). Robertson, (2001) menjelaskan bahwa sistem yang efektif dan optimal dapat meningkatkan produktivitas, keselamatan dan kesehatan pekerja, kenyamanan psikologis, motivasi, dan kualitas hidup.

E.      MASALAH/ PERTANYAAN PENELITIAN
PT. Zamrud Java Teak merupakan perusahaan yang bergerak dibidang mebel dan aktivitas pekerjaan pada bagian produksi membutuhkan tenaga otot selama melakukan pekerjaannya. Pekerja bagian produksi di PT Zamrud Java Teak membutuhkan konsentrasi dan ketelitian yang tinggi. Kondisi yang ada menunjukkan sikap kerja masih kurang ergonomis. Sikap kerja yang kurang ergonomis seperti bekerja dengan posisi berdiri berlebihan, jongkok, membungkuk, serta adanya getaran dari mesin dan peralatan yang digunakan dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal yang bisa berdampak pada performansi pekerja menurun (Nugraha et al., 2013). Disamping itu penggunaan tenaga otot secara terus menerus  bisa menimbulkan keluhan otot atau keluhan muskuloskeletal (Aprianto, 2012; Ilman et al., 2012). Hal itu tentunya dapat mengganggu keberlangsungan dalam bekerja. Di satu sisi pekerja menjadi tidak optimal dalam bekerja karena merasakan sakit dan nyeri di beberapa anggota tubuh, disisi lain perusahaan juga rugi karena efektivitas, efisiensi dan produktivitas pekerja turun. Permasalahan tersebut menjadikan target produksi tidak dapat dipenuhi dan  tingkat produktivitas rendah. 


F.      TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas perlu dilakukan perbaikan sistem kerja dengan melakukan perbaikan beberapa aspek. Perbaikan dilakukan dengan melibatkan secara aktif pekerja dengan konsep partisipatori. Konsep partisipatori yang masuk dalam lingkup makro ergonomi ditujukan agar pengguna merasa memiliki rancangan yang dibuat dan karyawan bisa bekerja dengan nyaman serta perusahaan akan mendapatkan keuntungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perancangan ergonomi yang baik mencakup makro dan mikro ergonomi dapat  memberikan keuntungan ekonomi (Hendrick, 2002a). Makro ergonomi merupakan pendekatan secara sistemik dalam menyelesaikan masalah dengan mempertimbangkan aneka sudut pandang keilmuan lain (Manuaba, 2007). Pendekatan makro ergonomi menekankan konsep analisis sistem kerja pada semua level organisasi dalam hal ini termasuk partisipasi individu unit di setiap level sistem kerja (Hendrick (2002b)

G.     METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

2. Variabel Penelitian

3. Metode Pengumpulan Data

4. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain :

a. Tahap Persiapan     

b. Tahap Pengumpulan Data

c. Tahap penelitian


H.     HASIL PENELITIAN
Berdasarkan aspek ergonomi beberapa kondisi sistem kerja yang belum mengikuti kaidah ergonomi pada proses produksi adalah: (a) suhu udara yang cukup tinggi mencapai 32,50C ; (b) tingkat kebisingan yang mencapai ± 95 dB ; (c) pencemaran udara oleh debu yang dihasilkan dari proses produksi ; (d) kondisi organisasi kerja yang kurang baik ; (e) penggunaan tenaga otot yang cukup besar ; (f) beban kerja yang cukup berat dan adanya keluhan muskuloskeletal; (g) layout kerja yang tidak ergonomis. Pekerjaan yang banyak melibatkan aktivitas fisik mempunyai potensi mengalami kelelahan, gangguan muskuloskeletal dan risiko cidera. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan sistem kerja dengan pendekatan makro ergonomi yang melibatkan partisipan dalam pengambilan keputusan. Ergonomi partisipatori merupakan salah satu metode dasar makro ergonomi yang mengikutsertakan pekerja dalam mendesain (Robertson, 2001).

I.        REVIEW/ KOMENTAR
Sistem kerja yang ergonomis akan menghasilkan produktivitas yang baik. Karena itu perlu dicari system kerja yang benar itu. Dan dalam penelitian ini telah membuktikan bahwa system yang baik akan menghasilkan hasil yang baik.

J.       ABSTRAK JURNAL
Karyawan perusahaan mebel khususnya dibagian produksi banyak melibatkan kegiatan fisik, yang dapat menimbulkan kelelahan, gangguan muskuloskeletal dan risiko cidera. Kelelahan pada pekerja menyebabkan menurunnya performansi dan berdampak pada menurun produktivitas. Pengamatan awal pekerja bagian produksi di perusahaan mebel di Yogyakarta, merasakan pegal–pegal dan sakit di beberapa bagian tubuh seperti pergelangan tangan, punggung,  leher dan kaki setelah selesai bekerja. Untuk itu, perlu dicari solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut agar pekerja merasa nyaman dalam beraktivitas. Pada pembahasan ini dilakukan perbaikan sistem kerja  dengan pendekatan makro ergonomi untuk menurunkan kelelahan, keluhan muskuloskeletal, risiko cidera dan meningkatkan produktivitas karyawan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan sama subjek (treatment by subject). Hasil penelitian dengan uji beda  menunjukkan bahwa kelelahan, keluhan muskuloskeletal dan risiko cidera terjadi penurunan secara signifikan dengan nilai probabilitas 0,000 dan 0,008 (p < 0,05) dengan tingkat penurunan kelelahan  sebesar 25,07 %, keluhan muskuloskeletal sebesar 10,91 %, risiko cedera sebesar 7,27%. Sedangkan untuk produktivitas terjadi peningkatan secara signifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) dengan tingkat peningkatan produktivitas sebesar 36,96 %.

K.     DAFTAR PUSTAKA
Aprianto. H. 2012. Analisis Faktor Penyebab Cumulative Trauma Disorders menggunakan
Metode Quick Exposure Checklist Pada Profesi penjahit. Di akses tanggal 29 Juli 2013. Tersedia di http://publication.gunadarma.ac.id.
Gregory, D.E., Milosavljevic, S., Callaghan, J.P. 2006. Quantifying Low Back Peak and Cumulativr Loads in Open and Senior Sheep Shearers in New Zealand: Examining the Effects of a Trunk Harness. Ergonomics. 49,968-981.
Hadi, S. 1982. Metodologi Research. Jilid IV Cetakan Pertama. Yogyakarta. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. 
Haskari, A.F., Herdoin, S dan Saulia, L. 2008. Perancangan Model Faktor Ergonomi Makro Terhadap Produktivitas Sistem Kerja Pada Pabrik Gula. IPB. Bogor.
Hendrick, H.W. 2002a. Good Ergonomic is Economics. Prosiding International Seminar on Ergonomics and Sport Physiology; Denpasar, 14-17 Oktober. PP 16-27.
Hendrick, H.W. 2002b. Macroergonomics : A Systems Approach to Improving Organizational Effectiveness. Proceeding, Kongres Nasional XI dan Seminar Ilmiah XIII Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia dan International Seminar on Ergonomics and Sports Physiology. PP 27-41.
Ilman, A., Yuniar., Helianty, Y. 2012. Rancangan Perbaikan Sistem Kerja dengan Metode Quick Exposure Check (QEC) di bengkel Sepatu X Cibaduyut. Reka Integra Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. No.2 Vol.1. Desember.
Irawan, I. 2010. Definisi Sistem Kerja. Di akses tanggal 05 september 2015. Tersedia di http://iwanirawanumc2009.blogspot.co.id.
Josephus, J. 2009. Intervensi Ergonomi Pada Proses Penangkapan Ikan Dengan Pukat Cincin Meningkatkan Kinerja dan Kesejahteraan Nelayan Di Amurang kabupaten Minahasa  Selatan Propinsi Sulawesi Utara. (Disertasi) Program Doktor Ilmu kedokteran Universitas Udayana. Diakses tanggal 03 September 2013. Tersedia di http://www.pps.unad.ac.id.
Karsh, B.T., Brown, R. 2010. Macroergonomics and Patient Safety: The Impact Of level On Theory, measurement, Analysis and Intervention In Patient Safety Research. Applied Ergonomics xxx, 1-8.
Khandan, M., Vosoughi, S., dan Maghsoudipour, M. 2012. Evaluation of Safety Factors – a Macroergonomics Approach : a Case Study in Iran. Iranian Rehabilitation Journal. Vol 10, February 2012.
Kleiner, B.M. 2006. Macroergonomics: Analysis and Design of Work System Design, Aplied Ergonomics, 37, 81-89.
Manuaba, A. 2007. A Total Approach In Ergonomics Is A Must To Attain Humane, Competitive And Sustainable Work Systems And Products. J. Human Ergol., 36: 2330.
Mindhayani, I dan Purnomo, H. 2013. Identifikasi Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Dalam Peningkatan Produktivitas. Seminar Teknologi Simulasi, TEKNOSIM. ISBN : 978-979-97986-8-8, D-31–D-36.
Mustafa, S.A., Kamaruddin, S., Othman, Z., Mokhtar, M. 2009. Ergonomics Awareness andidentifying Frequently Used Ergonomics programs in Manufacturing Industries Using Quality Function Deployment. American Journal of Scientific Research. ISSN 1450-223X Issue 3, pp.51-66.
Moody, H., Esau, C. 2011. Cultural Change Through Ergonomics – a Case Study Of Participation In a Manufacturing Environment. HFESA 47th Annual Converance. Ergonomics Australia-Special Edition.
Nasution, S. 2012. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Cetakan Ke-13. Jakarta: Bumi Aksara.
Nugraha, H.A., Astuti, M., Rahman, A. 2013. Analisis Perbaikan Kerja Operator Menggunakan Metode RULA Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders (Studi Kasus pada Bagian Bad Stock Warehouse PT. X Surabaya). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Industri. Vol 1, No 2. P.229-240.
Purnomo, H. 2012. Perancangan Sistem Kerja Berkelanjutan: Pendekatan Holistik Untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja. Pidato Pengukuhan Guru Besar Teknik Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 11 April.
Purnomo, H., Manuaba, A., Adiputra, N. 2007. Sistem Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi total Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal, kelelahan Dan beban kerja Serta meningkatkan Produktivitas Pekerja Industri Gerabah Di Kasongan, Bantul. Artikel. Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Robertson, M.M., 2001. Macroergonomics: A Work System Design Perspective. Proceeding of The SELF-ACE Conference – Ergonomic For Changing Work, 1, 6777.
Sukapto, P. 2008. Penerapan Model Participatory Ergonomics dengan Model Amell dalam menurunkan Kecelakaan Kerja (Studi Kasus di Pabrik Pembuatan Outsole di Banjaran, Bandung). Proceeding. National Conference On Applied Ergonomics 2008. Yogyakarta, 29 Juli. PP 117-122.
Surya, R., Z. 2012. Perbaikan Sistem Kerja Berbasis Ergonomi Partisipatori Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Studi Kasus pada UMKM Aneka Bambu di Sentra Kerajinan Bambu Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman). (Tesis) Magister Teknik Industri UII.  
Tirtayasa, K., Adiputra, I.N., Djestawana, IG.G., 2003. The Change of Working Posture in Manggur Decrease Cardiovascular Load and Muskuloskeletal Complaint Among Baliness Gamelan Craftsmen. Journal Human Ergol, 32, 71-76.
Wade, C., Davis, J., Marzilli, T.S., Weimar, W.H., 2006. Information processing Capacity While Wearing Personal Protective Eyewear. Ergonomics, 49, 921-933.








4 komentar:

  1. @B29- RIVALDI
    Cara bekerja yang baik akan terasa secara ergonomis dan akan menghasilkan produktivitas yang baik. Karena itu perlu dicari system kerja yang benar itu. Penelitian ini telah membuktikan bahwa system yang baik akan menghasilkan hasil yang baik.

    BalasHapus
  2. @15-ashim
    Perbaikan sistem memang harus diperhatikan dan ditingkatkan demi produktivitas yang baik ,,
    Dalam penelitian ini bagus dalam membantu meningkatkan produktifitas kryawan .
    Saran : lebih di lengkapi dengan data data yang detail sehingga membantu untuk meyakini setiap orang yang membaca artikel ini

    BalasHapus
  3. Perbaikan sistem memang harus diperhatikan dan ditingkatkan demi produktivitas yang baik

    BalasHapus
  4. Perbaikan sistem memang harus diperhatikan dan ditingkatkan demi produktivitas yang baik

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.