.

Kamis, 22 September 2016

Produktivitas, Efisiensi dan Efektivitas



A.    Pengertian Produktivitas
Menurut Barnes (1980) produktivitas didefinisikan sebagai ratio antara output dan input. Input disini dapat berupa tenaga kerja, bahan baku atau material, energy, modal usaha dan lain-lain.
Sedangkan output yang dihasilkan merupakan barang atau jasa. Selain itu, produktivitas dapat dikatan juga sebagai perbandingan dari output (hasil produksi) dengan unit sumber daya atau resources (input) yang digunakan selama proses produksi dilakukan. Produktivitas itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengefisienkan kegiatan produksi ketika memproduksi barang atau jasa.
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993, p.1).

B.    Konsep Produktivitas
Produktivitas itu dapat dipahami secara filosofis, pernyataan yang dipergunakan  “Produktivitas adalah suatu sikap mental, menciptakan hari ini yang lebih baik dari hari kemarin dan mengusahakan hari esok yang lebih baik dari hari ini”. Sikap mental ini menuntut kita untuk selalu berusaha membuat kemajuan-kemajuan disegala bidang kehidupan. Orientasinya adalah selalu harus maju, tidak boleh diam tetap ditempat, selalu berfikir untuk mencitakan kemajuan-kemajuan itu.
Dalam ilmu Teknik Industri dikenal sejak ia dibuat suatu falsafah yang berbunyi There is no best way to do a job” dan “There is always a better way”. Pandangan dalam ilmu ini adalah bahwa dalam melakukan pekerjaan apapun selalu dapat dilakuakn dengan lebih baik. Ini berlawanan dengan falsafah yang digunakan oleh Frederick Winslow Taylor yang menyatakan bahwa “There is one best way”. Perlu diingat bahwa manusia selalu meningkatkan kemampuan teknologinya untuk mengolah sumber-sumber alam guna keperluan hidupnya. Pernyataan di atas dapat diperluas pemahamannya  sebagai berikut : “Tidak ada produk atau proses yang terbaik” dan “Selalu dapat diciptakan produk atau proses yang lebih baik”, serta “Selalu dapat diusahakan hasil yang lebih besar dengan pengorbanan sumber-sumber yang lebih kecil”. 
Masalah produktivitas tidak hanya memperhatikan hasil, tetapi bagaimana menggunakan sumber daya sehemat mungkin (efisien). Oleh karena itu peningkatan prouktivitas tidak selalu diakibatkan oleh peningkatan hasil. Bahkan dalam kasus tertentu bisa terjadi  dimana hasilnya meningkat tetapi produktivitasnya menurun.

C.    Unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas
1.      Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi penggunaan sumber daya (input). Efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi berorientasi pada masukan (input).
2.      Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang dapat tercapai baik secara kauntitas maupun waktu. Makin besar presentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran.
3.   Kualitas
Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan persyaratan, spesifikasi dan harapan konsumen. Kualitas merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio input/output, namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.

D.    Siklus Produktivitas
Summanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivtas (productivity cycle) untuk dipergunakan dalam peningkatan produktivitas secara terus-menerus. Siklus produktivitas bukanlah suatu proyek yang hanya sekali berjalan, tetapi merupakan siklus yang kontinyu, proses yang berlangsung berkesinambungan.  Siklus produktivitas merupakan suatu daur yang mencakup empat tahap, yaitu :
·         Pengukuran Produktivitas ( Measurement / M )
·         Evaluasi Produktivitas ( Evaluation / E )
·         Perencanaan Produktivitas ( Planning / P )
·         Peningkatan Produktivitas ( Improvement / I )

Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah diukur, langkah berikut adalah mengevaluasi tingkat produktivitas actual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan berbagai program formal dapat dilakukan uuntuk meningkatkan produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara kontinu untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem produksi.


Daftar Pustaka

3 komentar:

  1. @B18-NOVA

    Komentar : Memberikan informasi yang penting mengenai konsep produktifitas, efisiensi dan efektivitas kepada pembaca.

    Saran : Penjelasan terlalu panjang sulit dipahami oleh pembaca.

    BalasHapus
  2. @B21-DJARWOTO
    Artikel ini cukup memberikan penjelasan mengenai produktivitas.sebaiknya perlu ditambahkan diagram pareto,untuk menjelaskan perubahan produktivitinya

    BalasHapus
  3. @B06-RADAR,

    komentar: artikel yang bermanfaat dan juga bisa sebagai bahan pembelajaran.

    saran: seharusnya ditambahkan gambar-gambar untuk melengkapi kalimat.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.