Judul Jurnal :
Penilaian Daur Hidup
Botol PET (Polyethylena Terephtalate) Pada Produk Minuman
Penulis :
Mohamad Yani1),
Endang Warsiki2) dan Noviana Wulandari3)
1) Laboratorium Teknik dan Manajemen Lingkungan, 2,3) Laboratorium Pengemasan dan Transportasi, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga.
1) Laboratorium Teknik dan Manajemen Lingkungan, 2,3) Laboratorium Pengemasan dan Transportasi, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga.
Nama Jurnal :
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2, Agustus 2013, hlm
307-317. http://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/6647/5080
Latar
Belakang Masalah :
Peningkatan
populasi masyarakat mengakibatkan peningkatan konsumsi berbagai jenis makanan
dan minuman dan banyaknya limbah yang menyertainya. Banyak dari produk tersebut
memakai kemasan plastic terutama PET. PET adalah suatu resin polimer plastic termoplastis
dari kelompok polyester. Penelitian dilakukan pada produk minuman teh biasanya
menggunakan kemasan botol gelas namun sekarang memakai kemasan botol PET dan
memiliki kecenderungan peningkatan limbah kemasan PET, dimana sebagian besar
bahan kemasan plastic ini tidak dapat didaur ulang oleh lingkungan. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengkajian lingkungan dengan metode Life Cycle Assessment
(LCA) dan AMDAL.
Masalah/Pertanyaan
Penelitian :
Banyaknya
produk yang menggunakan kemasan plastic PET maka dibutuhkan suatu pengkajian
lingkungan dengan metode LCA.
Tujuan
Penelitian dan Metode :
Untuk
mengidentifikasi siklus hidup kemasan botol PET pada produk minuman teh dengan
metode LCA yang mencakup analisis inventori, dari sisi kebutuhan bahan baku,
kebutuhan energi pada proses produksi, dan menilai dampak pencemaran
lingkungan, pengelolaan limbah dan analisis biaya.
Hasil
Penelitian :
Pada Life Cycle Assessment (LCA) atau
Penilaian Daur Hidup terdapat riset mengenai analisis inventori berupa proses
produksi, bahan bahan, dampak pada lingkungan, dan analisis biaya. Siklus hidup
proses produksi kemasan botol PET di Indonesia terdiri atas tiga kelompok yaitu
; produsen kemasan botol PET, pabrik pengguna kemasan (perusahan minuman teh),
jaringan daur-ulang kemasan botol PET untuk bahan baku industri plastik lain
karena produsen kemasan botol PET ternyata tidak membutuhkan lagi kemasan PET
yang telah terpakai.
Pada penjelasan jurnal ini ternyata ketiga
kelompok tersebut bersifat searah dan belum menjadi siklus yang utuh atau tidak melingkar (un-cycle), kemasan PET
yang telah terpakai tidak di daur ulang kembali menjadi kemasan PET, melainkan
menjadi kemasan plastik lain. Berdasarkan analisis inventori atau bahan siklus
hidup PET, dalam pembuatan botol PET untuk minuman teh 600ml, diperlukan resin
PET adalah 28g/botol, dan energi untuk proses produksi dan transportasi.
Produksi kemasan PET menghasilkan produk cacat. Proses daur-ulang limbah PET
menjadi serpihan dengan harga jual yang cukup tinggi dibandingkan gelas.
Serpihan ini belum didaur-ulang menjadi bahan pencampur produksi kemasan botol
PET, tetapi dimanfaatkan untuk produk plastik atau dibakar sebagai bahan bakar.
Analsis dampak lingkungan dari siklus
produksi kemasan PET menghasilkan cemaran udara, kebisingan dan air limbah yang
masih baik. Secara umum, sebenarnya kegiatan tersebut berdampak negatif, tetapi
tidak membahayakan lingkungan. Kegiatan siklus kemasan PET berpotensi
menimbulkan pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan hujan asam. Analisis
biaya produksi berkaitan dengan penggunaan jumlah bahan baku dan energi,
sehingga menentuan harga jual produk. Harga jual kemasan botol PET adalah
setengah dari harga jual botol gelas, sedangkan harga jual limbah serpihan PET
tiga kali lebih tinggi dari pada pecahan gelas. Kemasan PET lebih praktis,
murah dan hemat tetapi sulit didaur-ulang, sehingga kurang ramah lingkungan.
Review/Komentar Jurnal :
Jurnal ini sudah menerangkan dengan cukup
jelas mengenai LCA pada kemasan PET dari suatu perusahaan minuman teh yang di
Jawa Barat dan Jawa Timur. Seperti yang dikatakan penjurnal data LCA ini masih
merupakan data kualitatif, khususnya analisis dampak lingkungan. Kajian
analisis dampak lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial-ekonomi perlu
dilakukan untuk melihat lebih jauh dampak lingkungan dari LCA kemasan botol
PET.
Abstrak Jurnal :
The use of PET packaging in drinking products
has increased and shifted glass packaging, so it is necessary to study the
life-cycle of PET packaging. This research aims to evaluate life cycle of PET
bottles on tea beverage products. This life-cycle assessment includes
production process, inventory, environmental impact, and cost analysis. The
life cycle of PET bottle in Indonesia is not complete. The relationship between
PET bottle manufacturers, drinking manufacturers, and recycling waste, are
unidirectional. The recycled waste-PET used for other products. Based on the
analysis of inventory, PET bottles 600ml is nedeed 28g resin/ bottles and
energy. The PET packaging production still produced a high defective product. Environmental
impact assessment of PET bottle production indicates that the ambient air quality,
noise and waste water are still good. The impact of PET bottle plant produce a global
warming potential, reduce ozone layer and acid rain. The cost analysis describe
that selling price of PET bottles is half the price of a glass bottle, while
the price of waste PET flake is three times higher than cullet. Although PET
packaging is considered more practical, cheap and saving, but the recycling of
PET packaging has not been widely utilized.
Daftar Pustaka :
Almeida, C.M.V.B.,
Rodrigues, A.J.M., Bonilla, S.H., and Giannetti B.F. 2010. “ Emergy as a tool
for Ecodesign: evaluating materials selection for beverage packages in Brazil”.
Journal of Cleaner Production 18. 32-43.
Arvanitoyannis, I.S.
2008. ISO 14040: Life Cycle Assessment (LCA) – Principles and Guidelines. Chap
3. In Waste Management for the Food Industries. Elsevier Inc.
Awaja, F. and Pavel,
D., 2005. “Injection stretch blow moulding process of reactive extruded
recycled PET and virgin PET blends”. European Polymer Journal 41 (11).
2614-2634.
Barboza, E.S.,
Lopez, D.R., Amico, S.C., and Ferreira, C.A. 2009. “Determination of a
recyclability index for the PET glycolysis”. Resources, Conservation and
Recycling 53. 122–128.
Baumann, H. and
Tillman, A.M. 2002. The Hitchhiker’s Guide to LCA. Chalmers University of
Technology, Goteborg, Sweden.
Corbitt, R.A. 2004.
Standard Handbook Of Environmental Engineering. http://
www.digitalengineeringlibrary.com.
The McGraw-Hill Companies. diakses tanggal 30 Mei 2011.
Drive, R.B., 2006.
Life Cycle Assessment: Principles and Practice. National Risk Management
Research Laboratory Office of Research and Development U.S Environmental
Protection Agency, Ohio.
Grimes, H.G.,
Seager, T.P, Theis, T.L., and Powers, S.E. 2007. “A game theory framework for
cooperative management of refillable and disposable bottle lifecycles”. Journal
of Cleaner Production 15. 1618- 1627. Huang, C.C., and Ma, H.W. 2004. “A
multi-dimensional environmental evaluation of packaging materials”. Science of
the Total Environment 324. 161–172.
ISO 14040. 2006.
Environmental Management - Life Cycle Assessment- Principle and Framework. International
Organisation for Standardisation (ISO), Geneva, Switzerland.
Kep.Menaker. 1997.
Surat Edaran Menaker No. 1 tahun 1997 Tentang Baku Mutu Lingkungan Kerja. Kementrian
Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta.
Kep.Menaker. 1999.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu Kebisingan. Kementrian
Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta.
Madival, S., Auras,
R., Singh, S.P., and Narayan, R. 2009. “Assessment of the environmental profile
of PLA, PET and PS clamshell containers using LCA methodology”. Journal of
Cleaner Production 17. 1183–1194.
Malik, A.B. 2004.
Comparative LCA soft drink containers and their respective waste management
system in Hungary and Mexico. PhD thesis at Graduate Program at University of
Miskolc, Hungary.
Neri, P., Olivieri,
G., and Falconi, F. 2007. Life Cycle Assessment for the preparation of an Environmental
Product Declaration (EPD) of Cerelia natural mineral water packaged in PET
bottle 1.5l and Glass bottle 1l, LCA-lab SRL, doc. RT.02_Rev.02, 1 Giugno
(pp.1-67), Bologna.
Nessi, S.,
Rigamonti, L., and Grosso, M. 2012. “LCA of waste prevention activities: A case
study for drinking water in Italy”. Journal of Environmental Management 108.
73-83.
Pasqualino, J.,
Meneses, M., and Castells, F. 2011. “The carbon footprint and energy
consumption of beverage packaging selection and disposal”. Journal of Food
Engineering 103. 357–365.
Turconi, R., Butera,
S., Boldrin, A., Grosso, M., Rigamonti, L., and Astrup, T. 2011. “Life cycle
assessment of waste incineration in Denmark and Italy using two different LCA
models”. Waste Manag. Res. 29 (10). 78-90.
Vellini, M. and
Savioli, M. 2009. “ Energy and environmental analysis of glass container
production and recycling”. Energy 34. 2137–2143.
@B29-RIVALDI
BalasHapusJurnal ini sudah sangat jelas dalam menjelaskan LCA, memang kemasan platik yang digunakan seharusnya dapat mempunyai kegunaan yang lebih panjang agar dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan yang di hasilkan oleh kemasan plastik tersebut
@15-ashim
BalasHapusJurnal ini bertujuan mengidentifikasi siklus hidup kemasan botol PET , pemabahasan sangat jelas dalam menjelaskan LCA / penilai daur hidup ,, yang menarik dampak dari botol PET bagi lingkungan karena botol adalah sampah yang sulit terurai
@B11-AZIZ
BalasHapusdalam plastik sebenarnya PET cukup aman untuk di gunakan sebagai kemasan makanan atau minuman.
penjelasanya terlalu singkat