.

Jumat, 23 September 2016

REKAYASA NILAI

REKAYASA NILAI


A.      PENDAHULUAN

Definisi mengenai value Engineering (Rekayasa Nilai) pada initinya adalah suatu cara analisa untuk mengoptimalkan efisiensi biaya (Efficiency Cost) yang semula mungkin berpotensi menimbulkan pembesaran biaya akibat biaya yang tidak perlu pada suatu anggaran pekerjaan dan setelah dilakukan suatu proses rekayasa nilai menghasilkan suatu hasil efisiensi biaya dengan tentunya tetap berpatokan pada prinsip tidak menghilangkan aspek kinerja/perform, ketahanan/durability, keandalan/reability, mutu, fungsi, manfaat, estetika dan aspek lainnya yang dianggap penting dari suatu elemen pekerjaan yang ditentukan dalam analisis Value Engineering/VE. Suatu proses rekayasa nilai pada umumnya memerlukan suatu inovasi dan kreatifitas dalam proses mereduksi suatu elemen biaya yang memiliki potensi  pembesaran biaya, proses inovasi tersebut dapat diperoleh dari pengatahuan dasar (Basic Knowladge), pengalaman maupun informasi. 

B.      PEMBAHASAN

Kenapa diperlukan rekayasa nilai ? Keterbatasan sumber daya baik berupa material, dana maupun tenaga kerja sering kali menjadi kendala kelangsungan sebuah proyek. Adanya keterbatasan sumber daya tersebut mendorong diadakannya langkah-langkah antisipatif yang bertujuan menjaga kelangsungan proyek atau produk yang dikerjakan. Langkah-langkah tersebut bisa berupa pinjaman dana dari pihak lain, penerapan program efisiensi penggunaan dana dan sebagainya.
Adapun tahapan-tahapan yang secara umum digunakan dalam suatu analisis rekayasa nilaiantara lain :
1.      Tahap pengumpulan informasi
2.      Tahap analisis fungsi
3.      Tahap kreatifitas dan inovasi
4.      Tahap pengembangan
5.      Tahap analisis keputusan
6.      Tahap rekomendasi
7.      Tahap pengambilan keputusan
8.      Tahan Implementasi

C.      KESIMPULAN

Metode value engineering jika dipahami oleh semua pihak penyelenggara konstruksi sangat berguna dalam mengoptimalisasikan biaya konstruksi. Dalam realita di lapangan suatu proses rekayasa nilai dalam pelaksanaannya sering terbentur oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, misalnya jika konsultan perencana atau arsitek telah membuat suatu perencanaan teknis dan kemudian disisi lain  pihak value engineer ingin mengubah desain tersebut  dengan tujuan mereduksi biaya konstruksi atau pertimbangan lain, maka secara umum hal demikian dapat menyebabkan timbulnya konflik internal dan perbedaan presepsi dalam suatu organisasi proyek.

D.     DAFTAR PUSTAKA

-         Ir. James Thoengsal. 2014. Value Engineering (Rekayasa Nilai) jamesthoengsal.blogspot

-         Rekayasa Nilai : Sebuah Definisi. sangpenyampai.blogspot.2012

1 komentar:

  1. @15-ashim

    Pembahasan bagus , dan membantu mahasiswa
    Saran : lebih disimpulkan dan disingkat serta di sport oleh data data dan gambar .

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.