Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC
degan Metode Q back Order meggunakan Simulasi Monte Carlo
Review
jurnal
Judul
penelitian
Pengendalian
persediaan bahan baku di PT. ABC degan metode Q back order meggunakan simulasi
monte carlo
Nama
penulis / institusi
Lamhot Siregar, Lily Herlina, Kalsum
Jurusan Teknik Industri, akultas Teknik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
Latar
belakang masalah
Megetahui
tingkat kebutuhan material yang dibutuhkan pertahun, sehingga tidak menyebabkan
terjadinya persediaan bahan baku lebih bahkan mengalami kekurangan bahan baku
saat melakukan proses produksi,
Masalah
atau pertanyaan penelitian
Bagaimana
cara mengetahui dan menghitung kebutuhan material pertahun ?
Tujuan
penelitian
Untuk
menentukan kebijakan persediaan bahan baku yang optimal berdasar pada kuantitas
pemesanan, safety stock dan reorder point serta membandingkan ongkos total
persediaan eksisting degan uotput hasil simulasi Monte Carlo.
Metode
penelitian
·
Model matematis
Dilakukan perhitungan degan
menggunakan rumus :
Ot = Ob + Op + Os +Ok
Ob = biaya beli
Op = ongkos pengadaan pertahun
Os = ongkos simpanan pertahun
Ok = ongkos kekurangan inventori
pertahun
·
Simulasi Monte Carlo
dilakukan transformasi Box – Muller
Hasil
dan pembahasan
·
Perhitungan model Q
Dari hasil perhitungan maka
diperoleh hasil permintaan bahan baku spoon dan kain selama 12 bulan.
Dari hasil perhitungan maka didapat
:
§ Biaya
pesan (A) = Rp. 300.000
§ Lead
time pegiriman (L) = 3 hari = 0.0082192
§ Biaya
kekurangan (Cu) = harga bahan baku ditambah 2% = Rp. 10.701
§ Biaya
simpan (h) = 20% dari harga barang = Rp. 2.100
§ Harga
barang (p) = Rp. 10.500 lembar
Dilakukan perhitungan degan
berbagai metode dan formulasi sehingga diperoleh nilai yang tertera dalam tabel.
Review
/ komenter / analisa
Dari
hasil observasi diketahui bahwa kecenderungan konsumen lebih memilih untuk
menunggu ketika terjadi kekurangan persediaan bahan baku daripada membatalkan
pesanannya.
Menurut saya, dari keseluruhan isi dan pembahasan di
atas perlu dilakukan validasi dan pengecekan yang mendalam sehingga diperoleh
data yang valid dan dapat dipergunakan untuk kepentingan perusahaan secara
berkesinambungan.
Abstrak
jurnal
PT. ABC merupakan
perusahaan yang bergerak pada sistem manufaktur dalam bidang pembuatan sepatu
yaitu cup insole yang bahan bakunya adalah kain dan spoon. Permintaan
perusahaan ini bersifat probabilistik, dimana permintaan tidak diketahui secara
pasti. Dalam proses produksinya, tingkat pemakaian bahan baku dalam setiap
bulan di PT. ABC tidak tetap dan menyebabkan terjadinya persediaan bahan baku
lebih bahkan mengalami kekurangan bahan baku saat melakukan produksi produk
yang diinginkan oleh konsumen pada waktu tertentu sehingga menjadikan beban
dalam perusahaan, maka dari itu pengelolaan persediaan bahan baku harus
dilakukan dengan sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
kebijakan persediaan bahan baku yang optimal berdasarkan pada kuantitas
pemesanan, safety stock dan reorder point serta membandingkan ongkos total
persediaan eksisting dengan output hasil simulasi Monte Carlo. Perhitungan
menggunakan Monte Carlo menghasilkan output simulasi sebanyak 12 bulan yang
akan di uji validasi menggunakan Paired Sample T-Test terlebih dahulu dan
kemudian dibandingkan dengan data yang secara aktual pada perusahaan. Pada
hasil simulasi didapatkan bahwa biaya yang optimum terdapat pada output
simulasi yang masing-masing bahan baku. Output simulasi pada spoon ongkos total
persediaan sebesar Rp. 1.214.292.108,56 dengan reorder point sebanyak 21284
lembar dan safety stock sebanyak 19124. Pada simulasi kain, ongkos total
persediaan sebesar Rp. 479.139.620,71 dengan reorder point sebanyak 10684
lembar dan safety stock sebanyak 8377 lembar.
Daftar pustaka :
Siregar Lamhot, Herlina Lily, Kalsum. Jurusan Teknik
Industri, Pengendalian persediaan bahan baku
di PT. ABC degan metode Q back order meggunakan simulasi monte carlo. Jurusan
Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Nova bahrudin @c16bahrudin . 41615110021
BalasHapusDengan adanya review jurnal ini kita tidak perlu membaca jurnalnya lagi karena dengan artikel review ini juga sudah bisa paham apa isi jurnal yang ada di artikel ini .
Dwi Muji Abako - @C18-muji
BalasHapusSetelah membaca artikel ini sangat erat kaitannya dengan dunia industri dikarenakan sering sekali menunggu bahan baku ketika terjadi kekurangan stok, hal ini sering terjadi di dunia industri yang saya jumpai.Dan artikel ini cukup relevan dengan dunia industri
@C26-CITRA
BalasHapusArtikel review jurnal yang berjudul "Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC degan Metode Q back Order meggunakan Simulasi Monte Carlo"
sangaat membantu kita dalam mengelola bahan baku dalam proses produksi.
@C23-ANDINY
BalasHapusDari review jurnal di atas diketahui bahwa konsumen PT. ABC lebih memilih untuk menunggu jika terjadi kekurangan bahan baku dari pada menunggu. Menurut saya ini merupakan tanda bahwa konsumen loyal terhadap perusahaan ini. Dengan adanya metode monte carlo ini diharapkan perusahaan dapat menigkatkan service terhadap konsumen dan memperbaiki sistem perancangan produksinya agar jumlah pesediaan bahan baku tidak menghambat proses produksi.
@C25-DINI
BalasHapusMenurut sepengetahuan saya, biasanya suatu industri memiliki bagian PPIC yang bertugas untuk mengontrol kebutuhan dan persediaan bahan baku, WIP dan Finish good. Kebutuhan persediaan bahan baku berdasarkan pada kuantitas pemesanan, safety stock dan reorder point harus dioptimalkan sedemukian mungkin. Jangan sampai kekurangan, karena akan menggangu proses produksi, menyebabkan waktu menganggur dan menurunkan produktivitas perusahaan sehingga omset perusahaan menurun.
Hadi Maulana
BalasHapusKode Tugas: @C02-HADI
Pada artikel ini sangat membantu untuk perusahaan yang akan meningkatkan perbaikan pada bagian stock/gudang dengan menggunakan metode carlo, keunggulan dari perbaikan ini dengan menggunakan ketode carlo ini masih ada sangkutannya dengan sistem forcast, yang berfungsi untuk meminimalisir cadangan stock yang baik agar tdk menghambat proses produksi.
@C07-irfan Irfan Arliansyah
BalasHapusDari artikel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa,
kecenderungan konsumen lebih memilih untuk menunggu ketika terjadi kekurangan persediaan bahan baku daripada membatalkan pesanannya.
maka diperlukan kebijakan penentun bahan baku yang sesuai dengan pesanan, sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku .