.

Kamis, 08 September 2016

Kaleng Bekas Penjernih Air

Pendahuluan
Masalah utama yang dialami oleh bumi kita adalah tentang pencemaran dan polusi. Limbah yang sulit terurai oleh alam seperti plastik, karet, kaleng  menjadikan bumi semakin rusak. Salah satu cara agar bumi dapat menjadi lebih baik adalah mengolah atau mendaur ulang sampah-sampah yang sulit untuk terurai. Selain limbah, masalah krisis air bersih juga terjadi di bumi ini. Kegiatan manusia menyebabkan persediaan air bersih di bumi semakin berkurang padahal air bersih adalah kebutuhan pokok manusia untuk minum, mandi, mencuci, dan lain sebagainya.
Dengan menggabungkan masalah ini kita memiliki solusi menjadikan bumi menjadi sehat, yaitu pemanfaatan kaleng bekas menjadi penjernih air. Hal ini diharapkan berkurangnya pencemaran lingkungan dan bertambahnya air bersih untuk kebutuhan manusia.
Sampah minuman kaleng sangatlah banyak karena manusia gemar minum dalam kemasan kaleng. Selain murah juga praktis untuk dibawa. Tetapi timbul masalah karena limbah minuman kaleng adalah sampah anorganik yang sulit didegradasi oleh bakteri dan tidak bisa terurai secara alami. Kandungan aluminium adalah kaleng minuman berkisar antara 14% sampai 16% (sumber : Bisakimia.com). Kita dapat memanfaatkan kandungan Aluminium ini untuk menjadikan zat yang dapat menjernihkan air keruh.

Kajian Pustaka

Air Bersih

Air bersih merupakan hal yang penting dalam kehidupan makhluk hidup. Pemanfaat air bersih oleh manusia adalah untuk dikonsumsi atau melakukan aktivitas sehari-hari. Secara umum air bersih adalah air yang aman dan sehat yang dapat dikonsumsi manusia. Secara fisik airnya tidak berbau, tidak berwarna, berbau dan berasa. Secara kimia air bersih memiliki pH netral dan tidak mengandung logam berat berbahaya.

Tawas

Menurut M Syaiful, dkk (2014) Zat yang sering digunakan dalam penjernihan air adalah tawas dengan rumus Al2(SO4)3. Tawas atau alum adalah salah satu senyawa dari aluminium. Tawas mudah larut dalam air dan kelarutannya tergantung pada jenis logam dan temperatur. Dengan memanfaatkan kaleng minuman bekas yang mengandung Aluminium dan penambahan sedikit Asam Sulfat kita dapat membuat Tawas untuk menjernihkan air keruh.

Metode Penelitian. 

Proses pembuatan Tawas atau Alum mudah dilakukan, proses singkatnya adalah sebagai berikut :
1.       Disiapkan kaleng bekas, lalu dicacah sehingga menghasilkan ukuran kecil.
2.       Disiapkan larutan NaOH atau KOH dengan konsentrasi minimal 3 kali dari mol Aluminium
3.   Dimasukkan kaleng minuman yang telah dicacah kedalam larutan NaOH dan tunggu sampai larut sempurna.
4.       Disaring larutan untuk memisahkan larutan dengan pengotor.
5.       Larutan dinetralkan dampai pH 7-8 .
6.       Ditambahkan larutan H2SO4 sebanyak minimal 3 kali mol Aluminium.
7.       Setelah terbentuk Al2(SO4)3, larutan disaring untuk memisahkan produk yang diperoleh. (sumber: Bisakimia.com)

Hasil dan Pembahasan

Penambahan KOH atau NaOH adalah untuk mengikat Aluminium dari kaleng bekas. KOH bersifat inert dan mudah larut oleh air. konsentrasi KOH yang dibutuhkan adalah minimal 3 kali mol Aluminium agar diharapkan Aluminium dalam kaleng dapat larut semua.
Penambahan H2SO4 adalah untuk membentuk Tawas atau Alum Al2(SO4)3. Konsentrasi Asam Sulfat yang ditambahkan sama dengan konsentrasi KOH.
Secara teoritis dari 1 buah kaleng bekas memiliki bobot 20 gram dengan kandungan Al 7.5% dihasilkan 37 gram Al2(SO4)3. 18H2O. Dengan perkiraan 1 m3 air keruh dapat dijernihkan dengan 100-125 ppm Tawas, maka dengan 37 gram Tawas dapat menjernihkan 300 m3 air keruh. (Sumber: Bisakimia.com)

Kesimpulan

Pembuatan Tawas atau Alum dari kaleng bekas memiliki metode yang sederhana. Secara teoritis dengan 1 kaleng bekas dapat menjernihkan 300 m3 air keruh.

Daftar Pustaka

Syaiful M, Intan Jn Anugrah, Andriawan Danny. 2014. Efektivitas Alum dari Kaleng Minuman Bekas Sebagai Koagulan Untuk Penjernihan Air. Palembang: Universitas Sriwijaya
Bisa Kimia. 2014. 1 Buah Kaleng Minuman Bekas Dapat Menjernihkan 300.000 Liter Air Keruh. https://bisakimia.com/2014/03/14/1-buah-kaleng-minuman-bekas-dapat-menjernihkan-300-000-liter-air-keruh/ . Diakses 8 September 2016 pukul 20.15 WIB.
Anonim. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor: Istitut Pertanian Bogor

2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.