Pendahuluan
Masalah utama yang dialami oleh
bumi kita adalah tentang pencemaran dan polusi. Limbah yang sulit terurai oleh
alam seperti plastik, karet, kaleng menjadikan bumi semakin rusak. Salah satu cara
agar bumi dapat menjadi lebih baik adalah mengolah atau mendaur ulang
sampah-sampah yang sulit untuk terurai. Selain limbah, masalah krisis air
bersih juga terjadi di bumi ini. Kegiatan manusia menyebabkan persediaan air
bersih di bumi semakin berkurang padahal air bersih adalah kebutuhan pokok
manusia untuk minum, mandi, mencuci, dan lain sebagainya.
Dengan menggabungkan masalah ini
kita memiliki solusi menjadikan bumi menjadi sehat, yaitu pemanfaatan kaleng
bekas menjadi penjernih air. Hal ini diharapkan berkurangnya pencemaran
lingkungan dan bertambahnya air bersih untuk kebutuhan manusia.
Sampah minuman kaleng sangatlah
banyak karena manusia gemar minum dalam kemasan kaleng. Selain murah juga
praktis untuk dibawa. Tetapi timbul masalah karena limbah minuman kaleng adalah
sampah anorganik yang sulit didegradasi oleh bakteri dan tidak bisa terurai
secara alami. Kandungan aluminium adalah kaleng minuman berkisar antara 14%
sampai 16% (sumber : Bisakimia.com). Kita dapat memanfaatkan kandungan Aluminium ini untuk menjadikan
zat yang dapat menjernihkan air keruh.
Kajian Pustaka
Air Bersih
Air bersih merupakan hal yang
penting dalam kehidupan makhluk hidup. Pemanfaat air bersih oleh manusia adalah
untuk dikonsumsi atau melakukan aktivitas sehari-hari. Secara umum air bersih
adalah air yang aman dan sehat yang dapat dikonsumsi manusia. Secara fisik airnya
tidak berbau, tidak berwarna, berbau dan berasa. Secara kimia air bersih
memiliki pH netral dan tidak mengandung logam berat berbahaya.
Tawas
Menurut M Syaiful, dkk (2014) Zat yang sering digunakan dalam
penjernihan air adalah tawas dengan rumus Al2(SO4)3.
Tawas atau alum adalah salah satu senyawa dari aluminium. Tawas mudah larut
dalam air dan kelarutannya tergantung pada jenis logam dan temperatur. Dengan memanfaatkan
kaleng minuman bekas yang mengandung Aluminium dan penambahan sedikit Asam
Sulfat kita dapat membuat Tawas untuk menjernihkan air keruh.
Metode Penelitian.
Proses pembuatan Tawas atau Alum
mudah dilakukan, proses singkatnya adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan
kaleng bekas, lalu dicacah sehingga menghasilkan ukuran kecil.
2. Disiapkan
larutan NaOH atau KOH dengan konsentrasi minimal 3 kali dari mol Aluminium
3. Dimasukkan
kaleng minuman yang telah dicacah kedalam larutan NaOH dan tunggu sampai larut
sempurna.
4. Disaring
larutan untuk memisahkan larutan dengan pengotor.
5. Larutan
dinetralkan dampai pH 7-8 .
6. Ditambahkan
larutan H2SO4 sebanyak minimal 3 kali mol Aluminium.
7. Setelah
terbentuk Al2(SO4)3, larutan disaring untuk
memisahkan produk yang diperoleh. (sumber: Bisakimia.com)
Hasil dan Pembahasan
Penambahan KOH atau NaOH adalah
untuk mengikat Aluminium dari kaleng bekas. KOH bersifat inert dan mudah larut
oleh air. konsentrasi KOH yang dibutuhkan adalah minimal 3 kali mol Aluminium
agar diharapkan Aluminium dalam kaleng dapat larut semua.
Penambahan H2SO4
adalah untuk membentuk Tawas atau Alum Al2(SO4)3.
Konsentrasi Asam Sulfat yang ditambahkan sama dengan konsentrasi KOH.
Secara teoritis dari 1 buah
kaleng bekas memiliki bobot 20 gram dengan kandungan Al 7.5% dihasilkan 37 gram
Al2(SO4)3. 18H2O. Dengan perkiraan
1 m3 air keruh dapat dijernihkan dengan 100-125 ppm Tawas, maka
dengan 37 gram Tawas dapat menjernihkan 300 m3 air keruh. (Sumber: Bisakimia.com)
Kesimpulan
Pembuatan Tawas atau Alum dari
kaleng bekas memiliki metode yang sederhana. Secara teoritis dengan 1 kaleng
bekas dapat menjernihkan 300 m3 air keruh.
Daftar Pustaka
Syaiful M, Intan Jn Anugrah, Andriawan Danny. 2014. Efektivitas Alum dari Kaleng Minuman Bekas Sebagai
Koagulan Untuk Penjernihan Air. Palembang: Universitas Sriwijaya
Bisa Kimia. 2014. 1 Buah Kaleng
Minuman Bekas Dapat Menjernihkan 300.000 Liter Air Keruh. https://bisakimia.com/2014/03/14/1-buah-kaleng-minuman-bekas-dapat-menjernihkan-300-000-liter-air-keruh/
. Diakses 8 September 2016 pukul 20.15 WIB.
Anonim. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor: Istitut Pertanian Bogor
😊👍
BalasHapus😊👍
BalasHapus