.

Jumat, 17 Maret 2017

Perkembangan IPTEK dalam dunia industri


@E14-Imam
@Tugas B01

Abstrak :
Dalam hal ini penerapan sains, teknologi dan ilmu keteknikan (engineering) tidak harus selalu terlibat dalam masalah-masalah yang terkait dengan persoalan perancangan perangkat keras (hardware) berupa teknologi produk maupun teknologi proses saja; akan tetapi juga ikut bertanggung-jawab didalam pengembangan perangkat teknologi lainny
a (software, organoware dan brainware).
Signifikansi faktor manusia yang harus dilibatkan dalam perancangan teknologi produksi telah menempatkan rancangan sistem kerja yang awalnya cenderung serba rasional-mekanistik menjadi tampak jauh lebih manusiawi. Disini manusia tidak lagi dipandang sekedar sebagai faktor produksi (tenaga kerja) seperti halnya material, mesin atau sumber daya produksi lainnya, akan tetapi akan dilihat secara lebih utuh. (Wignjosoebroto, Sritomo. 2001, Peran strategis teknik industri bagi dunia industri dalam menghadapi persaingan pasar bebas, Surabaya)
Sejarah menunjukkan bahwa perkembangan masyarakat kita selama ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan dan memanipulasi material. Perkembangan teknologi material dari zaman batu sampai zaman logam. Zaman logam terbagi ke dalam zaman perunggu dan zaman besi. Zaman batu, manusia bergantung terhadap ketersedian material yang ada di permukaan bumi secara alami, misalnya : batu, lempung, kulit hewan, tulang dan lain sebagainya. Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dan sebagainya. Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu, perunggu dsb). Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan peradaban manusia bahan-bahan alam tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi. Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat-sifat bahan dengan elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda. (Sinulingga, Sukaria. 2008 ; Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta)























Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu Pengetahuan adalah suatu dasar ilmiah tentang alam dan seisinya yang dapat dipelajari dan telah diuji kebenarannya, sedangkan menurut beberapa ahli dapat dijelaskan sebagai berikut :
Menurut Leonard Nash (dalam The Nature of Natural Sciences, 1963) ilmu pengetahuan adalah suatu institusi sosial (social institution), dan juga merupakan prestasi perseorangan (individual achievement) disamping itu ilmu merupakan suatu penemuan asli tentang dunia yang sebenarnya (genuine discovery of the real world)
Menurut Soerjono Soekanto adalah Pengetahuan (knowledge) yang tersusun sitematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.

Menurut Sutrisno Hadi, Pengertian ilmu Pengetahuan ialah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.

Setelah kita mengetahui pengertian dari Ilmu Pengetahuan (Science), berikutnya adalah pengertian dari Teknologi. Teknologi adalah aplikasi terhadap ilmu pengetahuan agar mempermudah kegiatan manusia, sedangkan menurut beberapa ahli disebutkan sebagai berkikut :
Djoyohadikusumo (1994) mendefinisikan mengeanai  pengertian teknologi sebagai suatu bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan atau ilmu engineering.
Sardar (1987) mengungkapkan bahwa teknologi merupakan sebuah sarana dalam memecahkan masalah yang mendasar dari setiap peradapan manusia. Tanpa adanya penggunaan teknologi, maka hal ini akan menyebabkan banyak masalah tidak bisa terpecahkan dengan baik dan sempurna
Capra (2004) mengatakan bahwa teknolgi merupakan salah satu pembahasan sistematis atas seni terapan atau pertukangan. Hal ini mengacu pada literatur dari Yunani yang menyinggung mengenai technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni
Selanjutnya dikatakan dari seorang ahli sosiologi lainnya bahwa teknologi merupakan suatu kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmuah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat memungkinkan terjadinya pengulangan (Manuel Castells, 2004)
Hubungan Ilmu dan Teknologi

1. Teknologi merupakan suatu system adapatasi yang efisien untuk tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan akhir dari teknologi adalah untuk memecahkan masalah-masalah material manusia, atau untuk membawa perubahan-perubahan praktis yang diimpikan manusia. Sedangkan ilmu bertujuan untuk memahami dan menerangkan fenomena fisik, biologis, psikologis, dan dunia sosial manusia secara empires.
2.  Ilmu berkaitan dengan pemahaman dan bertujuan untuk meningkatkan pikiran manusia, sedangkan teknologi memuasatkan diri pada manfaat dan tujuannya adalah untuk menambah kapasitas kerja manusia.
3. Tujuan ilmu adalah memajukan pembangkitan pengetahuan, sedangkan teknologi adalah memajukan kapasitas teknis dan membuat barang atau layanan.
4. Perbedaan ilmu terknologi berkaitan dengan pemegang peran. Bagi ilmuan diharapkan untuk mencari pengetahuan murni dari jenis tertentu, sedangkan teknolog untuk tujuan tertentu. Ilmuan “mencari tahu”, “teknologi mengerjakan”.
5 Ilmu bersifat supranasional (mengatasi batas Negara) sedangkan teknologi harus  menyesesuaikan diri lingkungan tertentu.
6  Imput teknologi bermacam-macam jenis yaitu material alamiah, daya alamiah, keahlian, teknik, alat, mesin, ilmu, dan pengetahuan sari berbagai macam, misalnya akal sehat, pengalaman,  ilham, intuisi, dan lain-lain. Adapun imput ilmu adalah pengetahuan yang telah tersedia.
7. Output ilmu adalah pengetahuan baru, sedangkan teknologi menghasilkan produk berdimensi tiga. (Ahmad Tafsir, 2002, Filsafat Ilmu, Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung) 

Perkembembangan bahan tehnik dalam industri manufacture
Tentu saja ada perkembangan teknologi pada mesin, aerodinamika, sistem pesawat dan disiplin lainnya. Namun, inovasi yang paling revolusioner terjadi di bidang struktur, walau masih dibutuhkan penelitian lanjutan. Baik A350 maupun Boeing 787 menggunakan material komposit pada kira-kira 50 persen dari berat struktur. Sebelumnya, material yang digunakan adalah aluminium.
Komposit berarti dipadukannya dua atau lebih material untuk membentuk material baru dengan sifat-sifat yang lebih unggul dari material asalnya. Pada umumnya terdiri dari serat karbon yang direkat berlapis dengan polymer menjadi satu plat. Hingga kini komposit digunakan antara lain pada mobil balap, perahu layar dan pesawat layang. Kekuatan yang tinggi dengan massa jenis yang rendah merupakan kelebihan material ini, sehingga komponen-komponen pesawat berbadan lebar itu dapat dirancang lebih ringan. Bobot yang ringan berarti konsumsi bahan bakar yang lebih rendah. Material komposit juga tidak bisa berkarat seperti aluminium.
Beberapa contoh pemanfaatan iptek dalam bidang industri

1.      Transportasi: IPTEK sebagai alat ukur besar dan lebar jalan serta seberapa jauh sebuah jalan harus di buat... masalah jalan bukan hal kecil, karena perlu pengukuran yang detail dan kerja lapangan yang benar, belum lagi sarana yang di gunakan sebagai alat bantu pembuatan jalan tersebut.. seperti traktor, aspal dan batu kerikil sebagai media.
2.  Kesehatan: IPTEK dalam bidang kesehatan untuk sarana pembantu dokter, biasanya berupa mesin operasi teknologi canggih laser,x-ray,dll/alat bantu pengobatan lainnya yang memerlukan teknologi canggih.
3.     Ekonomi: IPTEK dalam hal ekonomi sangat membantu di bidang penataan sitem produksi dan keuangan, seperti pabrik yang selalu mengadakan tes uji untuk sebuah produk yang di jualnya.. lalu proses pembuatan barang yang memerlukan alat berat berteknologi tinggi agar dapat membuat proses produksi masal.
4.  Kebudayaan: IPTEK di dalam kebudayaan artinya menjaga suatu budaya dengan kemampuan pembelajaran seni, dalam hal melestarikan suatu budaya agar tidak hilang/diklaim oleh negara lain, regenerasi dalam hal ini sangat penting karena budaya turun temurun hanya di ajarkan melalui kerabat seperti halnya warisan.
5.    Industri: IPTEK dalam hal industri tidak jauh berbeda dengan IPTEK dalam bidang ekonomi, dalam hal industri, iptek terdapat dalam proses pembuatan suatu produk industri agar menjadi nilai uang.
6.  Hankam: IPTEK dalam hal hukum yaitu dimana badan hukum dapat berjalan sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
7.   Politik: IPTEK dalam bidang politik berlaku untuk mengatur jalannya pemerintahan di negara, tanpa adanya iptek, suatu negara tidak akan berkembang. alias berjalan di tempat.

Dampak Perkembangan IPTEK

A.  Dampak Positif
1.      Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik baru.
2.      Perkembangan industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
3.    Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industritekstil, kayu sengon, dan pinus untuk industri kertas).
4.   Diciptakannya mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat di urangi.
5.      Peningkatan industri ekspor migas dan nonmigas.
6.      Memperoleh devisa dari industri pariwisata

B.     Dampak Negatif
1.  Lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak perumahan.
2.      Rusaknya lingkungan alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.
3.      Terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: ilegal loging)
4.      Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
5.      Pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
6.  Penyemprotan peptisida berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan lama yang dapat menyebar dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga dapat memengaruhi mata rantai makhluk hidup yang memakannya.
7.      Terjadinya pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
8.      Terjadinya pencemaran air dari buangan limbah industri.
9.      Terjadinya pencemaran udara dari asap-asap industri, mobil, dan kendaraan bermotor.
10.  Terjadinya pencemaran tanah, bau, dan sampah-sampah industri dan rumah tangga.

Daftar Pustaka
1. Ahmad Tafsir, 2002, Filsafat Ilmu, Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati    Bandung  
2. H. Inu kencana Syafiie, 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Yang Menerbitkan PT Refika Aditama: Bandung.
4. Jurnal : Wignjosoebroto, Sritomo. 2001, Peran strategis teknik industri bagi dunia industri dalam menghadapi persaingan pasar bebas, Surabaya
5. Sinulingga, Sukaria. 2008 ; Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta
6. Istiyanto, Imam. Masa Depan Teknik Industri: Perubahan dan Tantangan. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri – Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) – Vol. 1 No. 2 Tahun 1987.
7. Wignjosoebroto, Sritomo. Sejarah dan Perkembangan Keilmuan Teknik Industri – Gejala “Back to Basic” dalam Menghadapi Perkembangan Industri. Makalah disampaikan dalam acara Pekan Ilmiah Teknik Industri 1997 – Himpunan Mahasiswa Teknik Industri – Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 17 Maret 1997 di Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.