@E14-Imam
@Tugas B01
Abstrak :
@Tugas B01
Abstrak :
Dalam
hal ini penerapan sains, teknologi dan ilmu keteknikan (engineering) tidak
harus selalu terlibat dalam masalah-masalah yang terkait dengan persoalan
perancangan perangkat keras (hardware)
berupa teknologi produk maupun teknologi proses saja; akan tetapi juga
ikut bertanggung-jawab didalam pengembangan perangkat teknologi lainny
a (software, organoware dan brainware).
a (software, organoware dan brainware).
Signifikansi
faktor manusia yang harus dilibatkan dalam perancangan teknologi produksi telah
menempatkan rancangan sistem kerja yang awalnya cenderung serba
rasional-mekanistik menjadi tampak jauh lebih manusiawi. Disini manusia tidak
lagi dipandang sekedar sebagai faktor produksi (tenaga kerja) seperti halnya
material, mesin atau sumber daya produksi lainnya, akan tetapi akan dilihat
secara lebih utuh. (Wignjosoebroto,
Sritomo. 2001, Peran strategis teknik industri bagi dunia industri dalam
menghadapi persaingan pasar bebas, Surabaya)
Sejarah menunjukkan
bahwa perkembangan masyarakat kita selama ini ditunjukkan dengan kemampuannya
untuk menghasilkan dan memanipulasi material. Perkembangan teknologi material
dari zaman batu sampai zaman logam. Zaman logam terbagi ke dalam zaman perunggu
dan zaman besi. Zaman batu, manusia bergantung terhadap ketersedian material
yang ada di permukaan bumi secara alami, misalnya : batu, lempung, kulit hewan,
tulang dan lain sebagainya. Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi
manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu
berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian,
komunikasi, rekreasi, produk makanan dan sebagainya. Perkembangan peradaban
manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu, perunggu dsb). Pada tahap awal
manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam
misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan
peradaban manusia bahan-bahan alam tersebut bisa diolah sehingga bisa
menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi. Pada 50 tahun terakhir para
saintis menemukan hubungan sifat-sifat bahan dengan elemen struktur bahan.
Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat-sifat
yang berbeda. (Sinulingga, Sukaria. 2008
; Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta)
Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan adalah suatu dasar ilmiah tentang
alam dan seisinya yang dapat dipelajari dan telah diuji kebenarannya, sedangkan
menurut beberapa ahli dapat dijelaskan sebagai berikut :
Menurut Leonard Nash (dalam The
Nature of Natural Sciences, 1963) ilmu pengetahuan adalah suatu institusi
sosial (social institution), dan juga merupakan prestasi perseorangan
(individual achievement) disamping itu ilmu merupakan suatu penemuan asli
tentang dunia yang sebenarnya (genuine discovery of the real world)
Menurut Soerjono Soekanto adalah Pengetahuan (knowledge) yang tersusun sitematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan
kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.
Menurut Sutrisno Hadi, Pengertian
ilmu Pengetahuan ialah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis
dalam suatu bangunan yang teratur.
Setelah
kita mengetahui pengertian dari Ilmu Pengetahuan (Science), berikutnya adalah
pengertian dari Teknologi. Teknologi adalah aplikasi terhadap ilmu pengetahuan
agar mempermudah kegiatan manusia, sedangkan menurut beberapa ahli disebutkan
sebagai berkikut :
Djoyohadikusumo
(1994) mendefinisikan mengeanai pengertian teknologi sebagai suatu bidang yang
berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan atau ilmu engineering.
Sardar (1987)
mengungkapkan bahwa teknologi merupakan sebuah sarana dalam memecahkan masalah
yang mendasar dari setiap peradapan manusia. Tanpa adanya penggunaan teknologi,
maka hal ini akan menyebabkan banyak masalah tidak bisa terpecahkan dengan baik
dan sempurna
Capra (2004) mengatakan
bahwa teknolgi merupakan salah satu pembahasan sistematis atas seni terapan
atau pertukangan. Hal ini mengacu pada literatur dari Yunani yang menyinggung
mengenai technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni
Selanjutnya dikatakan
dari seorang ahli sosiologi lainnya bahwa teknologi merupakan suatu kumpulan
alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan
ilmuah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat
memungkinkan terjadinya pengulangan (Manuel Castells, 2004)
Hubungan Ilmu dan Teknologi
1. Teknologi merupakan
suatu system adapatasi yang efisien untuk tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Tujuan akhir dari teknologi adalah untuk memecahkan masalah-masalah
material manusia, atau untuk membawa perubahan-perubahan praktis yang diimpikan
manusia. Sedangkan ilmu bertujuan untuk memahami dan menerangkan fenomena
fisik, biologis, psikologis, dan dunia sosial manusia secara empires.
2. Ilmu
berkaitan dengan pemahaman dan bertujuan untuk meningkatkan pikiran manusia,
sedangkan teknologi memuasatkan diri pada manfaat dan tujuannya adalah untuk
menambah kapasitas kerja manusia.
3. Tujuan ilmu adalah
memajukan pembangkitan pengetahuan, sedangkan teknologi adalah memajukan
kapasitas teknis dan membuat barang atau layanan.
4. Perbedaan ilmu
terknologi berkaitan dengan pemegang peran. Bagi ilmuan diharapkan untuk
mencari pengetahuan murni dari jenis tertentu, sedangkan teknolog untuk tujuan
tertentu. Ilmuan “mencari tahu”, “teknologi mengerjakan”.
5 Ilmu bersifat
supranasional (mengatasi batas Negara) sedangkan teknologi harus menyesesuaikan diri lingkungan tertentu.
6 Imput
teknologi bermacam-macam jenis yaitu material alamiah, daya alamiah, keahlian,
teknik, alat, mesin, ilmu, dan pengetahuan sari berbagai macam, misalnya akal
sehat, pengalaman, ilham, intuisi, dan lain-lain. Adapun imput ilmu
adalah pengetahuan yang telah tersedia.
7. Output ilmu
adalah pengetahuan baru, sedangkan teknologi menghasilkan produk berdimensi
tiga. (Ahmad
Tafsir, 2002, Filsafat Ilmu, Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung
Djati Bandung)
Perkembembangan bahan
tehnik dalam industri manufacture
Tentu saja ada
perkembangan teknologi pada mesin, aerodinamika, sistem pesawat dan disiplin
lainnya. Namun, inovasi yang paling revolusioner terjadi di bidang struktur,
walau masih dibutuhkan penelitian lanjutan. Baik A350 maupun Boeing 787
menggunakan material komposit pada kira-kira 50 persen dari berat struktur.
Sebelumnya, material yang digunakan adalah aluminium.
Komposit berarti
dipadukannya dua atau lebih material untuk membentuk material baru dengan
sifat-sifat yang lebih unggul dari material asalnya. Pada umumnya terdiri dari
serat karbon yang direkat berlapis dengan polymer menjadi satu plat. Hingga
kini komposit digunakan antara lain pada mobil balap, perahu layar dan pesawat
layang. Kekuatan yang tinggi dengan massa
jenis yang rendah merupakan kelebihan material ini, sehingga komponen-komponen
pesawat berbadan lebar itu dapat dirancang lebih ringan. Bobot yang ringan
berarti konsumsi bahan bakar yang lebih rendah. Material komposit juga tidak bisa
berkarat seperti aluminium.
Beberapa contoh
pemanfaatan iptek dalam bidang industri
1. Transportasi: IPTEK sebagai alat ukur besar dan lebar jalan serta seberapa
jauh sebuah jalan harus di buat... masalah jalan bukan hal kecil, karena perlu
pengukuran yang detail dan kerja lapangan yang benar, belum lagi sarana yang di
gunakan sebagai alat bantu pembuatan jalan tersebut.. seperti traktor, aspal
dan batu kerikil sebagai media.
2. Kesehatan: IPTEK dalam bidang kesehatan untuk sarana pembantu dokter,
biasanya berupa mesin operasi teknologi canggih laser,x-ray,dll/alat bantu
pengobatan lainnya yang memerlukan teknologi canggih.
3. Ekonomi: IPTEK dalam hal ekonomi sangat membantu di bidang penataan sitem
produksi dan keuangan, seperti pabrik yang selalu mengadakan tes uji untuk
sebuah produk yang di jualnya.. lalu proses pembuatan barang yang memerlukan
alat berat berteknologi tinggi agar dapat membuat proses produksi masal.
4. Kebudayaan: IPTEK di dalam kebudayaan artinya menjaga suatu budaya dengan
kemampuan pembelajaran seni, dalam hal melestarikan suatu budaya agar tidak
hilang/diklaim oleh negara lain, regenerasi dalam hal ini sangat penting karena
budaya turun temurun hanya di ajarkan melalui kerabat seperti halnya warisan.
5. Industri: IPTEK dalam hal industri tidak jauh berbeda dengan IPTEK dalam
bidang ekonomi, dalam hal industri, iptek terdapat dalam proses pembuatan suatu
produk industri agar menjadi nilai uang.
6. Hankam: IPTEK dalam hal hukum yaitu dimana badan hukum dapat berjalan
sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
7. Politik: IPTEK dalam bidang politik berlaku untuk mengatur jalannya
pemerintahan di negara, tanpa adanya iptek, suatu negara tidak akan berkembang.
alias berjalan di tempat.
Dampak Perkembangan IPTEK
A. Dampak
Positif
1. Diperluasnya
lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik baru.
2. Perkembangan
industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang
industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
3. Berkembangnya
tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industritekstil, kayu sengon,
dan pinus untuk industri kertas).
4. Diciptakannya
mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat di
urangi.
5. Peningkatan
industri ekspor migas dan nonmigas.
6. Memperoleh
devisa dari industri pariwisata
B. Dampak Negatif
1. Lahan pertanian,
perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak
perumahan.
2. Rusaknya
lingkungan alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.
3. Terjadinya
banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: ilegal loging)
4. Untuk pemenuhan
kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
5. Pemupukan yang
berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
6. Penyemprotan
peptisida berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan lama yang dapat
menyebar dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga dapat memengaruhi mata
rantai makhluk hidup yang memakannya.
7. Terjadinya
pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
8. Terjadinya
pencemaran air dari buangan limbah industri.
9. Terjadinya
pencemaran udara dari asap-asap industri, mobil, dan kendaraan bermotor.
10. Terjadinya
pencemaran tanah, bau, dan sampah-sampah industri dan rumah tangga.
Daftar Pustaka
1. Ahmad Tafsir, 2002, Filsafat Ilmu, Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Gunung Djati Bandung
2. H. Inu
kencana Syafiie, 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Yang Menerbitkan PT Refika
Aditama: Bandung.
4. Jurnal : Wignjosoebroto,
Sritomo. 2001, Peran strategis teknik industri bagi dunia industri dalam
menghadapi persaingan pasar bebas, Surabaya
5. Sinulingga, Sukaria. 2008 ;
Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta
6. Istiyanto, Imam. Masa Depan Teknik Industri: Perubahan dan
Tantangan. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri – Ikatan Sarjana
Teknik dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) – Vol. 1 No. 2 Tahun 1987.
7. Wignjosoebroto, Sritomo. Sejarah dan Perkembangan Keilmuan Teknik
Industri – Gejala “Back to Basic” dalam Menghadapi Perkembangan Industri.
Makalah disampaikan dalam acara Pekan Ilmiah Teknik Industri 1997 – Himpunan
Mahasiswa Teknik Industri – Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 17
Maret 1997 di Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.