@D02-Andi
Oleh- Muhamad Andi yusuf
Oleh- Muhamad Andi yusuf
Masa depan sebuah prediksi waktu
yang tidak bisa ditebak nantinya , ada banyak hal dimasa depan yang ingin kita
ketahui dan kita ikuti perkembangannya salah satunya teknologi ,Teknologi
saat ini sudah sangatlah canggih tapi bagaimana 5 , 10 , 20 bahkan 50 tahun
kedepan ???
Pada pelajaran
geografi kita sering disuguhkan rasio (perbandingan) banyaknya lautan dan
daratan di muka bumi ini. Sebagai contoh 2/3 permukaan bumi diliputi oleh air,
sementara 1/3 nya adalah daratan. Perbandingan ini hanya secara kasar, namun
detailnya sekitar 71% ditutupi oleh air, sisanya daratan.
Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dilansir nusantaranews.co memprediksi jumlah penduduk akan
terus mengalami lonjakan. Data PBB menunjukkan, bahwa penduduk dunia akan
mencapai angka 8,5 miliar jiwa pada 2030, dan 9,7 miliar jiwa pada penghujung
2050, serta 11,2 miliar di akhir abad ini.
Daratan saat ini
misal di Indonesia banyak lahan-lahan kosong bahkan lahan-lahan pertanian
digusur untuk dijadikan perumahan , gedung-gedung pencakar langit , DLL.
Berkurangnya lahan hijau dan lahan kosong untuk dijadikan lahan pertanian
dan perkebunan akan mengancam keberlangsungan hidup makhluk hidup karena
bahan paangan yang dihasilkan lahan pertanian dan perkebunan berkurang , lebih luas perairan
ketimbang daratan bisa kita manfaatkan sebagai solusinya , Di
beberapa Negara misal Bangladesh india bahkan diindonesia daerah jawa barat
sudah menerapkan pertanian apung hanya saja masih dengan cara tradisional Untuk itulah sebuah biro arsitektur dari Barcelona
membuat sebuah proposal inovasi : Smart Floating Farms , Didesain untuk melengkapi pertanian tradisional, lahan
pertanian terapung ini bertenaga panel surya dan terdiri dari modul-modul yang
bisa digunakan pada muka air yang kurang terpakai. Alat ini dapat menjadi media
untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam
jangka panjang.
Smart Floating Farms (SFF)
didesain sangat pintar dan beroperasi secara otomatis dengan mengombinasikan
tenaga surya, pertanian hidroponik dan budidaya ikan. Menurut arsiteknya,
proyek SFF ini dirancang untuk keperluan komersial dengan bahan-bahan dan
teknologi yang sudah teruji. Kebun ini akan bisa digunakan di permukaan
perairan untuk mengurangi ketergantungan terhadap makanan impor atau mengurangi
jejak karbon pada makanan.
Bentuk modul SFF terinspirasi
oleh konfigurasi tradisional yang digunakan oleh keramba jaring apung di banyak
negara di Asia. Setiap modul yang ringan ini berukuran 200 x 350 meter dan bisa
dihubungkan dengan modul lain untuk membentuk klaster kebun dalam jangkauan
pejalan kaki. Walaupun fokusnya ada pada perkebunan, namun proyek ini juga bisa
digunakan untuk penelitian atau edukasi , Modul SFF ini terdiri dari 3 tingkat, yaitu level dasar
untuk budidaya ikan dan teknologi pemurnian air laut, level diatasnya adalah
untuk perkebunan hidroponik sementara bagian atap untuk pembangkit listrik
tenaga surya, pencahayaan alami dan pengumpul air hujan. Dengan menggunakan
modul yang bisa digabungkan, SFF dapat diperbesar, diadaptasikan dan efisien
dalam sumber daya. Setiap modul diestimasi dapat memproduksi 8.152 ton sayuran
per tahun dan 1.703 ton air per tahun.
Daftar Pustaka
http://www.greeners.co/ide-inovasi/pertanian-terapung-berteknologi-modern/ Diakses tanggal 16 maret 2017
http://www.ecowatch.com/giant-solar-floating-farm-could-produce-8-000-tons-of-vegetables-annua-1882045025.html Diakses tanggal 16 maret 2017
http://wartaagro.com/berita-pertanian-terapung-diterapkanf-di-bangladesh.html Diakses tanggal 16 maret 2017
Thanks .. Ilmu.a sangaat membantuu (y)
BalasHapussama-sama Ricky Putra jawintanu
HapusUp
BalasHapusUp
BalasHapussundul
Hapusup
BalasHapus