Oleh : Agustina Dwiyanti
Menurut
Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia. Salah satunya Teknologi Transportasi adalah sarana
perhubungan. Sarana ini mempermudah untuk sampai ke tempat tujuan. Baik mengangkut
orang maupun barang. Pada era globalisasi Teknologi sarana transportasi
mengalami kemajuan. Dahulu daya angkut terbatas. Selain itu, kecepatannya juga
sangat terbatas. Akan tetapi, sekarang mengalami peningkatan dan perubahan. Transportasi
membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk tetap dapat dikendarakan.
Penggunaan
BBM menjadi penyumbang besar terhadap polusi udara karena di dalam bahan bakar
tersebut terkandung bahanbahan yang membahayakan terhadap kesehatan manusia dan
merusak lingkungan. Bahan-bahan yang terkadung dalam BBM diantaranya : CO, HC,
NOX, SOX, Timbal dalam bentuk senyawa TEL (Tetra Ethil Lead) dan sejenisnya
(Abubakar, 2006). Yang menjadi pusat
perhatian yaitu salah satunya Karbondioksida, suatu gas yang penting, tetapi
keberadaannya yang tidak seimbang akan membuat fenomena alam yang mampu merusak
bumi. Mulai dari tenggelamnya beberapa pulau di dunia sampai musnahnya beberapa
jenis spesies di bumi. Sedangkan jumlah kendaraan yang masih beroperasi di
seluruh Indonesia pada 2013 mencapai 104,211 juta unit, Maka dari itu akan
banyaknya karbon dioksida yang terbuang di Udara.
Karbondioksida yang
berlebihan efeknya :
1.
Melubangi lapisan Ozon
2.
Efek rumah kaca, cahaya & panas matahari
yang masuk kebumi tidak dapat di lepas ke luar angkasa secara kosmis.
3.
Meningkatkan suhu bumi secara global
beberapa derajat
4.
Mencairkan es kutub sehingga meningkatkan
permukaan air laut
Bahan
bakar alternatif, selain BBM, yang dapat digunakan diantaranya : CNG (compressed
natural gas), LPG (Liquid Petroleum Gas), Hidrogen, Listrik, Tenaga Matahari,
Air dan Bensin Super TT (Tanpa Timbal). Bahan bakar alternatif tersebut belum
semuanya diproduksi secara massal. Hidrogen, Listrik, Tenaga Matahari dan Air merupakan
bahan bakar alternatif yang masih pada tataan uji coba, sehingga belum dapat diproduksi
untuk konsumsi massal. Sedangkan CNG, LPG, dan Bensin Super TT sudah mulai
digunakan di Indonesia walaupun masih dalam skala terbatas. Menurut Suwignyo
(1998) bahan bakar gas (BBG) atau CNG merupakan salah satu bahan bakar alternatif
yang dapat digunakan dalam rangka perbaikan kualitas udara di Kota Surabaya.
BBG adalah bahan bakar yang relatif lebih bersih dan lebih murah dibandingkan
dengan BBM. Bahan bakar ini dihasilkan dari gas bumi yang telah melalui proses
pemurnian dan pemampatan pada tekanan 200 bar. Komponen utama yang terkandung
dalam BBG adalah Metana (CH4) dan Etana (C2H6) dengan fraksi sekitar 90%.
Upaya
untuk alam yang harus dilakukan karena sudah Melemahkan Alam dengan cara :
1. Reboisasi
Adalah penanaman kembali hutan yang telah
ditebang (tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali
habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon
dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya.
2. Teknologi
Penyerapan Karbondioksida dengan Kultur Fitoplankton
Selain potensinya yang besar sebagai
sumber bahan baku bagi energi baru dan terbarukan, mikroalga (fitoplankton)
juga dapat berperan dalam menurunkan emisi gas CO2 di atmosfer. Mikroalga sebagai
tumbuhan mikroskopis bersel tunggal yang hidup di lingkungan yang mengandung
air, tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber
energi dan nutrient anorganik sederhana seperti CO2, komponen nitrogen terlarut
dan fosfat. Kemampuan fitoplankton untuk berfotosintesis, seperti tumbuhan
darat lainnya, dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menyerap CO2.
Teknologi
Transportasi memberikan efek positif yaitu memudahkan dan cepat untuk suatu
kegiatan setiap Manusia disamping itu memberikan dampak Negatif dengan adanya
kebutuhan dari kendaraan tersebut seperti penggunaan BBM yang menghasilkan CO2
di udara sehinga dapat membuat Alam semakin terpuruk untuk memperbaikinya
dengan melakukan penggantian bahan bakar terhadap alat transportasi, melakukan
reboisasi, serta kultur fitoplankton.
Sumber
:
4. http://www.tribunnews.com/otomotif/2014/04/15/jumlah-kendaraan-di-indonesia-capai-104211-juta-unit
5. sainspop.blogspot.com/p/site-map.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.