Oleh :
Febrian Rizkian Hilan Mile
Apakah
anda mengenal wilayah paling dingin di dunia? Tentu semuanya tahu bahwa wilayah
tersebut adalah tempat tinggal asli penguin dan beruang kutub berada.
Ya, wilayah itu adalah kutub utara dan selatan, dengan suhu rata-rata mencapai -29 sampai dengan -49 membuat wilayah ini hanya dikelilingi daratan es dan gletser gletser yang sudah mencair. Mencair? Kok bisa ya? Pasti timbul pertanyaan dalam benak anda, mengapa wilayah seperti kutub utara dan selatan suhunya sangat dingin pun masih bisa esnya masih bisa mencair? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut.
Ya, wilayah itu adalah kutub utara dan selatan, dengan suhu rata-rata mencapai -29 sampai dengan -49 membuat wilayah ini hanya dikelilingi daratan es dan gletser gletser yang sudah mencair. Mencair? Kok bisa ya? Pasti timbul pertanyaan dalam benak anda, mengapa wilayah seperti kutub utara dan selatan suhunya sangat dingin pun masih bisa esnya masih bisa mencair? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut.
Pemanasan
global merupakan penyebab tunggal mengapa es es di kutub utara dan selatan bisa
mencair. Tapi apa itu pemanasan global? Secara
Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu
rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi. Sejak beberapa dekade
terakhir, para pakar iklim terus mencemaskan dampak pemanasan global, khususnya
yang menimpa kedua kutub bumi. Yang terutama diamati dan diteliti adalah
kawasan Kutub Utara. Pasalnya, lapisan es di Kutub Utara terus menyusut drastis
dalam 30 tahun terakhir ini. Para pakar iklim juga yakin, pemicu pemanasan
drastis di kawasan kutub, adalah aktivitas manusia. Dalam beberapa dekade
terakhir, emisi gas rumah kaca ke atmosfer terus meningkat drastis.
Jika
keadaan seperti ini berlangsung akan membawa dampak yang lebih buruk bagi
kehidupan manusia tentunya. Bahkan Peneliti iklim dari Institut Max-Planck
untuk meteorologi di Hamburg, Jochem Marotzke memprediksi bahwa akhir abad ini
seluruh es akan mencair saat musim panas. National Geographic baru-baru ini
mengeluarkan gambaran bagaimana keadaan di planet Bumi jika seluruh es di dunia
ini mencair. Es yang mencair akan menaikkan tingkat permukaan laut setinggi
65,8 meter yang mengakibatkan beberapa kota-kota besar di seluruh dunia
tenggelam termasuk New York, London, Amsterdam, Bangkok, Singapura, Tokyo, dan
Jakarta. Banyak negara-negara yang akan kehilangan wilayahnya dan peta dunia
tak akan pernah sama lagi.
Menyeramkan
bukan dampak dari pemanasan global jika terus berlangsung? Contoh di atas
merupakan salah satu dari sekian banyaknya dampak yang akan ditimbulkan oleh
pemanasan global. Tentu saja hal tersebut tidak akan benar-benar terjadi
apabila kita mampu mencegahnya loh. Pemanasan global bukan merupakan gejala alam
yang tak ada obatnya, tentu saja kita dapat menghindarinya. Beberapa dapat
dilakukan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global, di antaranya dengan
mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, melestarikan hutan, menghapus
penggunaan cfc, dan mengurangi penyebaran karbon di udara yang begitu cepat
dengan cara menanam pohon, serta menggunakan energi alternatif.
Pemanasan
global adalah satu satunya alasan mengapa kita harus mencintai bumi kita ini,
bukan hanya sebagai tempat kita berpijak melainkan tempat di mana generasi penerus
akan lahir. Jika pemanasan global tidak di cegah, dampaknya akan kita rasakan
cepat atau lambat seperti yang terurai di atas. Dengan mengetahui apa yang akan
terjadi jika pemanasan global terus berlanjut seharusnya kita sadar agar terus
menjaga kelestarian alam, kita juga harus mengubah pola hidup agar lebih
menyayangi lingkungan dan lebih sensitif terhadap lingkungan kita. Dengan cara
cara seperti itulah dampak pemanasan global dapat kita kurangi dan bumi pun
menjadi tempat tinggal yang nyaman. Sekian, terima kasih.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.