.

Rabu, 07 September 2016

Menghemat Energi dengan Menggunakan Listrik



 Oleh: Aam Komalasari



1. PENDAHULUAN
Di era modern ini, semua orang mengetahui bahwa dengan menggunakan energi listrik kita bisa menghasilkan berbagai macam bentuk energi. Kemajuan teknologi membuat beberapa peralatan listrik menjadi lebih efektif dan efisien. Indonesia kaya akan sumber energi, namun kapasitas listrik terpasangnya sangatlah rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Padahal Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk peringkat ke-4 terbanyak di dunia. Dari waktu ke waktu, konsumsi energi listrik terus meningkat dengan cepat. Rata-rata pertumbuhan konsumsi energi listrik pada saat ini adalah 2,3-2,5%. Pada akhir tahun 2030, diperkirakan kebutuhan energi listrik akan menjadi dua kali saat ini yang berkisar sekitar 16000 TWh per tahunnya.
Pertumbuhan konsumsi energi listrik terbukti bisa mendorong pertumbuhan GDP. EPRI telah menunjukkan bahwa perbaikan infrastruktur energi listrik bisa menaikan produktivitas ekonomi. Akibatnya, kontribusi energi listrik dalam bauran energi final terus meningkat dengan pesat.
Pertumbuhan konsumsi energi listrik yang sangat pesat sering sekali merisaukan banyak orang. Banyak orang berusaha mengurangi tingkat elastisitas yang menghubungkan antara konsumsi energi listrik dan pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, energi listrik sebenarnya hanyalah energy carrier yang bisa dengan mudah dikonversikan menjadi energi bentuk lainnya. Untuk menilai apakah konsumsi energi listrik yang meningkat pesat pertanda baik atau buruk harus dilihat secara menyeluruh. Sebagai contoh, hasil studi menunjukkan bahwa efisiensi total mobil listrik adalah dua kali efisiensi mobil berbasis motor bakar konvensional.

2. ENERGI LISTRIK
Seperti produk lainnya, energi listrik juga mempunyai ukuran kwalitas atau mutu yang dinyatakan dengan toleransi tegangan, frekuensi, bentuk gelombang, dan sebagainya. Akan tetapi energi listrik mempunyai fitur unik yang berbeda dengan produk lainnya.
Karakteristik utama dari energi listrik adalah bermutu tinggi dan bisa dengan mudah ditransmisikan, didistribusikan, dan dikonversikan menjadi energi final lainnya. Harga yang harus dibayar untuk mendapatkan mutu tinggi ini adalah besarnya susut daya yang terjadi saat mengkonversikan energi panas menjadi energi listrik di pembangkit listrik tenaga termal. Untungnya, kemajuan teknologi memungkinkan susut energi ini terus menurun mendekati batas termodinamiknya. Dengan menggunakan energi listrik, kita bisa menghasilkan bermacam energi dari satu macam bentuk energi, yaitu energi listrik.
Akan tetapi penggunaan energi listrik sebagai energy carrier juga mempunyai kerugian. Kerugian utama adalah kita tidak bisa menyimpan energi listrik dalam jumlah yang banyak secara ekonomis. Oleh sebab itu, supply dan demand harus tepat sama setiap saat. Ini seperti proses “just in time” yang mana dikonsumsi begitu diproduksi tanpa sempat melakukan kendali mutu. Kenyataannya, konsumen mempunyai pengaruh lebih besar pada mutu dibanding supliernya. Walaupun demikian, banyak negara maju bisa menjamin bahwa pemadaman pertahunnya hanyalah 100 menit. Pemadaman 100 menit pertahun berarti mempunyai availability 99,98%. Bahkan beberapa negara seperti Austria, Jerman, Belanda, dan Jepang bisa mempunyai keandalan yang lebih tinggi. Walaupun sudah cukup tinggi, availability setinggi itu belum cukup untuk memasok ekonomi digital.
Di beberapa negara Eropa, kandungan energi listrik biasanya sekitar 2,5 (artinya, setiap kWh energi listrik memerlukan 2,5 kWh energi primer). Jika susut daya di transmisi dan distribusi diperhitungkan, nilainya bisa menjadi 10% lebih tinggi. Saat ini, PLTGU modern bisa mempunyai efisiensi sampai 60%.



3. MENGHEMAT ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN LISTRIK
Efisiensi peralatan listrik terus meningkat dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, susut daya di sistem pendingin saat ini telah lima kali lebih kecil dibanding sistem pendingin tahun 1980-an. Energi listrik yang digunakan pada sistem penerangan saat ini telah berkurang menjadi seperlimanya dibanding lampu tahun 1980-an. Lampu modern 100 kali lebih hemat dibanding lilin. Trafo distribusi, merupakan mesin listrik yang paling efisien yang telah diciptakan manusia, dan masih bisa dikurangi susutnya menjadi seperempatnya jika kita menggunakan besi amorphous. Penggunaan variable speed drives pada pompa, kompresor, fan, mesin cuci, dan kereta listrik bisa menghemat energi sampai 30%.
Jika kita memperhitungkan secara total sistem, keuntungan penggunaan energi listrik bisa lebih besar lagi. Sebagai contoh, penggunaan kereta cepat bisa menghemat energi primer menjadi sepertiganya dan mengurangi emisi CO2 sampai seperempatnya dibanding dengan pesawat terbang. Penggunaan kereta listrik bisa menghemat energi primer sampai setengahnya dan mengurangi emisi CO2 sampai sepertiganya dibanding dengan kereta diesel. Mobil listrik mempunyai efisiensi total dua kali lebih tinggi dibanding motor bakar konvensional. Kompor induksi mempunyai efisiensi dua kali lebih tinggi dibanding kompor gas.
Energi listrik adalah satu-satunya bentuk energi yang bisa memasok ekonomi digital. Dalam ekonomi digital, teleworking dan videoconference mengurangi energi yang diperlukan untuk bepergian. Building automation system bisa mengatur pendinginan dan penerangan gedung secara efisien.

4. KESIMPULAN
Kemajuan teknologi memungkinkan efisiensi pembangkit listrik terus meningkat, penggunaan sumber energi terbarukan meningkat, dan penggunaan energi listrik yang efisien. Kemajuan ini semua memungkinkan kita untuk menghemat energi dengan semakin banyak menggunakan energi dalam bentuk listrik. Dengan semakin banyak menggunakan energi dalam bentuk listrik kita juga ikut mengurangi emisi CO2 yang telah terbukti menyebabkan memburuknya lingkungan dan cuaca.

5. Saran


  • Mendorong penggunaan sumber-sumber energi yang tersedia lokal di setiap daerah. Setiap daerah mempunyai potensi yang berbeda-beda. Sumber energi dari luar daerah harus bersifat suplemen, bukan utama. Pada saat ini, subsidi sangat besar karena setiap daerah dipaksa menggunakan pembangkit yang bahan bakarnya tidak terdapat di daerah tersebut.
  • Mengintegrasikan sistem kelistrikan dengan infrastruktur lainnya sehingga didapatkan infrastruktur yang murah secara total. Tanpa adanya integrasi, sangat sulit menciptakan sistem kelistrikan yang efisien. Tidak ada satupun pemerintah di dunia ini yang berkewajiban menyediakan listrik di semua daerah dan lokasi. Dana sebesar apapun tidak akan cukup untuk melistriki semua daerah di Indonesia.
  • Mendorong penggunaan sumber energi terbarukan tidak hanya di daerah terpencil tetapi juga di Jakarta yang potensinya besar. Isu kemandirian energi harus ditekankan dibanding isu penghematan biaya. Jika sebagian besar gedung di Jakarta mengganti kaca jendelanya dengan sel surya, hampir 30% kebutuhan energi listrik di Jakarta berkurang.


Daftar Pustaka
Djojonegoro,W., 1992, Pengembangan dan penerapan energi baru dan terbarukan, Lokakarya "Bio Mature Unit" (BMU) untuk pengembangan masyarakat pedesaan, BPPT, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.