Bahan dasar plastik ternyata tidak saja
dimanfaatkan oleh manusia pada satu macam produk seperti kantung. Tetapi dapat
ditemukan juga pada produk, plastik bening (tembus pandang) kotak makanan,
sedotan dan styrofoam yang banyak kita jumpai dalam bentuk kotak makan berwarna
putih. Plastik
dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga
beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita
harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai (Anonim, 2009).
Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang
kian mendesak di kota-kota di Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan
penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari
lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. Oleh sebab itu saat ini
diperlukan suatu pengelolaan sampah yang tepat dan efisien guna mengurangi
pencemaran sampah plastik selain itu diperlukan edukasi serta substitusi produk
agar mengurangi penggunaan sampah plastik di masyarakat.
Dampak sampah plastic bagi lingkungan antara lain:
- Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
- Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
- Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
- Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
- Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
- Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
- Banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang disukainya.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak
mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan
tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi
dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan
terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf,
hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.