Oleh: Junitadahra
Resensi Buku
Judul Buku :
Menggambar Mesin Menurut Standar ISO
ISBN :
978-979-408-006-1
Penulis :
Takeshi Sato & N. Sugiarto Hartanto
Penerbit : PT.
Pradnya Paramita
Tahun
Terbit : 2008
Jumlah
Halaman : 282 Halaman
a.
Pokok Bahasan
Gambar
Sebagai “Bahasa Teknik”
Gambar merupakan sebuah alat untuk
menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering
juga disebut sebagai ”bahasa teknik” atau ”bahasa untuk sarjana teknik”.
Penerusan informasi adalah fungsi
yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga adalah
“bahasa teknik”’ oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Keterangan-keterangan dalam gambar,
yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai
lambang-lambang. Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu
keterangan dan dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang
gambar (desing drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar
yang “tepat” dengan mempertimbangkan pembacanya. Untuk, pembaca penting juga
berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
Fungsi Gambar
Fungsi gambar digolongkan menjadi tiga golongan berikut :
- Penyampaian Informasi
Gambar
mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada
orang-orang yang bersangkutan, kepada perencana proses, pembuatan, pemeriksaan,
perakitan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang
dalam pabrik sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun
orang-orang asing dalam bahasa lain.
- Pengawetan, Penyimpanan dan
penggunaan keterangan
Gambar
merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi untuk
rencana-rencana yang akan dating shingga diperlukan cara-cara penyimpanan,
kodifikasi nomor urut gambar dan lain-lain.
- Cara-cara pemikiran dalam penyiapan
informasi
Dalam
perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk
gambar melalui proses, misalnya. Pertama-tama analisa dan disintesa dengan
gambar. Kemudian gambarnya diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang
sehingga didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya
melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya pikir untuk
perencana. Oleh karena itu sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar akan
kekurangan cara penyampaian keinginan maupun cara menerangkan.
Sifat-sifat gambar
Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan gambar dapat diuraikan sebagai
berikut
- Internasionalisasi Gambar
Peraturan-peraturan
gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang-orang bersangkutan, dan
kemudian telah menjadi bentuk standard perusahaan bersama dengan meluasnya
dunia usaha, keperluan standar perdagangan dan standard nasional meningkat.
Pada tahun-tahun terakhir ini peningkatan pembagian kerja secara intrnasional,
perkenalan dengan teknologi asing, telah mengharuskan internasionalisasi
standard gambar
- Mempopulerkan gambar
Dalam
lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus
membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan cara
mempopulerkan gambar, dan gambar harus jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan
standar, eksplisit sangat diperlukan
- Perumusan gambar
Hubungan
yang erat antara bidang-bidang industri seperti permesinan, stuktur,
perkapalan, perumahan atau arsitektur, teknik sipil, masing-masing dengan
kemajuan masyarakat teknologinya, tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek
dari satu bidang saja, bahkan lebih dari itu, telah menjadi suatu keharusan
untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti, terlepas
dari bidang-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan mencoba
untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar gambar.
- Penyederhanaan gambar
Penghematan
tenaga kerja dalam menggambar adalah penting tidak hanya untuk mempersingkat
waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu
penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga
menggambar.
- Modernisasi gambar
Bersamaan
dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa untuk
mengikutinya, dapat disebutkan di sini cara-cara baru ( modern ) yang telah
dikembangkan seperti misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar
otomatis dengan bantuan computer ( CAD – Computer Aided Design) dsb.
Kerangka ISO/TC 10
ISO/TC 10 telah
memegang peranan penting untuk menstandarkan gambar teknik, agara dapat memberi
ciri internasional kepada gambar teknik, sebagai bahasa teknik internasional.
Dibawah SC1, yang menentukan standar peraturan umum untuk gambar teknik,
terdapat dua golongan besar, yaitu bagian gambar lambang dan bagian gambar
kerja. Bagian gambar lambang dibagi lagi kedalam SC2, SC3 dan SC4 sesuai
bidangnya masing-masing. Pembagian gambar kerja adalah SC5, yang menyangkut
cara memberi ukuran dan toleransi, yang membawahi tiga SC yang menangani
beberapa bidang khusus, seperti mesin, kerangka baja, dan bangunan.
b.
Pemahaman
Gambar Teknik merupakan suatu bentuk
ungkapan dari suatu gagasan atau pemikiran mengenai suatu sistem, proses, cara
kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan
instruksi dan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar, atau lukisan
teknis.
Fungsi gambar yang sangat mendasar
adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari
seseorang. Oleh karena gambar sering dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok
di kalangan orang-orang teknik maka gambar disebut sebagai bahasa teknik atau
bahasa untuk sarjana teknik.
Penyampaian informasi dengan gambar
harus sesingkat-singkatnya, selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya.
Penyampaian informasi dengan gambar banyak memakai simbol-simbol standar, maka
penting bagi penulis maupun pembaca agar mengetahui dan memahami apa maksud dari
lamabang-lambang yang tertera.
c.
Komentar
Buku ini memberikan informasi yang cukup.
Buku ini juga membahas dasar-dasar dan Azas-azas menggambar menurut standar
Internasional, yaitu ISO. Walaupun demikian masing-masing negara memiliki
standar nasionalnya juga, seperti Jepang mempunyai JIS, Jerman mempunyai DIN,
Belanda mempunyai NEN, dsb. Dengan berpedoman pada buku ini, dapat dipastikan
pembaca dapat membuat gambar-gambar teknik yang sesuai standar internasional.
Adapun kelemahan yang terdapat pada
buku ini adalah kurangnya contoh gambar yang mendetail pada setiap pembahasan,
sehingga sedikit sukar untuk dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.