I.
PENDAHULUAN
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekomoni. Kesehatan merupakan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan maka diselenggarakan upaya-upaya kesehatan yang menyeluruh dan terpadu. Sebagai salah satu sarana penunjang kesehatan, industri farmasi berperan penting dalam menyediakan kebutuhan obat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan maka diselenggarakan upaya-upaya kesehatan yang menyeluruh dan terpadu. Sebagai salah satu sarana penunjang kesehatan, industri farmasi berperan penting dalam menyediakan kebutuhan obat.
Penyediaan
obat-obat bermutu memerlukan pengawasan dan pengendalian yang menyeluruh
terhadap mutu obat jadi. Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan SK
No. 43/MenKes/SK/II/1998 tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada
industri farmasi dalam upaya meningkatkan mutu obat. Sebagai salah satu produk
farmasi, obat tersebut harus dijaga mutunya sebelum, disaat, dan sesudah
dipasarkan kepada konsumen baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Parameter terpenting yang selalu dikontrol dari produk tersebut adalah
kandungan bahan aktifnya (Badan POM, 2001). Untuk mendapat hasil analisis yang
dapat dipercaya dan terjamin kualitasnya, suatu sediaan obat harus dikontrol
dengan cara melakukan analisis kadar lansoprazol dari obat magh dengan
menggunakan metoda analisa HPLC.
Obat
adalah suatu bahan yang terdiri dari suatu macam zat atau berupa campuran baik
yang berasal dari bahan-bahan kimiawi, hewani dan nabati sehingga dalam dosis
tertentu dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut
gejalanya (Tan Hoan Tjay, dan Kirana Rahardja, 1987).
Gambar. Struktur
molekul Lansoptazol
Nama
kimia :
2- ( 2 – benzimidazolysulfinymetyl) -3-metyl-4- (2,2,2-tri-
fluoroethoxy)
pyridine
Rumus
Molekul : C16H14F3N3O2S-
Bobot
Molekul : 369,37
Pemerian
: berbentuk bubuk putih
dan kecoklatan
Titik
lebur : 178-182ºC
Kelarutan : larut dalam metanol, sedikit larut dalam
dikloronetana dan acetonitrile, dan
praktis tidak larut dalam air.
Penyimpanan
: dalam wadah kedap udara dan
terlindungi dari cahaya.
Lansoprazol
adalah agen benzimidazol untuk antiseresi lambung. Lansoprazol digunakan secara
oral untuk pengobatan jangka pendek dan mengurangi gejala-gejala aktif duodenum
serta tukak lambung dan sebagai terapi pemeliharaan untuk penyembuhan ulkus
duodenum. Lansoprazol juga digunakan secara oral dalam kombinasi dengan
amoksilin (terapi ganda) atau dengan klaritromisin dan amoksisilin (terapi
tripel) untuk pengobatan infeksi Helicobacter
pulori.
Kromatografi
adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari
komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (stationary) dan
fase gerak (mobile). Fase diam dapat berupa cairan atau gas, sedangkan fase bergerak
dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatograsi fase bergerak dapat berupa
gas atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair (Acun,
dkk, 2010).
Prinsip dasar
dari HPLC (kromatografi cair kinerja tinggi), dan semua metoda kromatografi
adalah memisahkan setiap komponen dalam sampel untuk selanjutnya diidentifikasi
(kualitatif) dan dihitung berapa konsentrasi dari masing-masing komponen
tersebut (kualitatif). Analisa kualitatif bertujuan untuk mengetahui informasi
tentang identitas kimia dari analat dalam suatu sampel. Sedangkan analisa
kuantitatif untuk mengetahui jumlah dan
konsentrasi analat tersebut dalam sampel (Riyadi,2009).
II.
METODA
ANALISA
1.
Alat
dan bahan
Alat
yang digunakan :
1. HPLC
2. Kolom
(fase diam)
3. Labu
ukur
4. Pipet
volume
5. Pipet
tetes
6. Gelas
piala
7. Spuit
disposable
8. Timbangan
analitik
9. Ultrasonic
10. Membrane
filter
11. pH
meter
12. centrifuge
13. test
tube
Bahan
yang digunakan :
1. Strandar
baku lansoprazol
2. Acetonitrile
3. Triethilamin
4. Asam
posphat
5. Aquades
6. Larutan
natrium hidroksida
7. Fase
gerak ( aquadest:acetonitrile:trietilamin = 50:50:1)
2.
Prosedur
kerja
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk analisis sediaan lansoprazol dalam
obat jadi.
2. Buat
larutan pembanding dan larutan uji
3. Hidupkan
alaat HPLC dan kondisikan sesuai prosedur pemakaian alat.
4. Injeksi
terlebih dahulu laruran pembanding, lalu baru diikuti larutan uji.
5. Hitung
hasil dengan rumus perhitungan :
III.
PEMBAHASAN
Penetapan
kadar Lansoprazol dalam kondisi optimum dipilih dengan kromatografi cair
kinerja tinggi didapat pada panjang gelombang 285 nm. Sebelum melakukan
pengukuran sampel lansoprazol, terlebih dahulu dilalukan pengukuran pada baku
standar lansoprazol dengan menginjeksikan larutan baku standar lansoprazol ke
dalam kromatografi sebanyak enam kali injekan.
Untuk mengetahui
berapa berat baku kerja tandar yang harus ditimbang digunakan perhitungan
terhadap kadar baku standar yang sudah dikurangi perhitungan kadar air.
Perhitungan ini tertera di literature USP (United States Pharmacopia).
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menganasis kadar kandungan
lansoprazol dalam obat jadi, kita bias mengikuti ketentuan yang ada dalam
literature-literatur untuk analisa obat seperti UPS (United States Pharmacopea),
BP (British Pharmacopea), Farmakope Indonesia atau yang telah ditentukan oleh
badan pengawasan obat dan makanan (BPOM).
B.
SARAN
Untuk
melakukan analisis pemeriksaan kadar obat jadi, setiap analis harus mengetahui
aturan dalam analisa kimia.
Daftar
Pustaka
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia. 2005, Pedoman Uji
Bioekivalensi, 36hlm, http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/HK.00.05.3.1818.pdf
British Phaemacopeia. 2010, Spesific Monographs: Lansoprzole Capsules, Volume
III. London: The Stationery Office.
Effendy, 2004, Kromatografi cair kinerja tinggi dalam bidang farmasi, FMIPA USU,
Sumatera Utara.
The United States Pharmacopeia. 2015, The Nasional Formulari 24, Volume No. 30
(6) hlm 2010, United States Pharmacopeia Convention Inc., Washington, D.C.
Voigt, R ., 1994, Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi, GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, Yogyakarta
|
@B31-RISDA
BalasHapusArtikelnya ditulis tersusun dengan sangat tapi. Penjelasannya sudah cukup jelas hanya saja kurang ditambahkam gambar agar terlihat lebih menarik.
Saran : tambahkan gambar untuk mempercantik artikel ini. Dan juga dalam pembuatan artikel mengenai obat-obatan harus disertai dengan penjelasan yg sangat mudah dipahami agar orang awam tidak bingung membacanya. Terima kasih
untuk tulisan artikel ini bisa dipahami dan isinya cukup baik.
BalasHapusuntuk sarannya, isinya artikl tulisannya mohon diperbanyak lagi supaya lebih jelas.
@B19-HARTANDI
BalasHapusuntuk tulisan artikel ini bisa dipahami dan isinya cukup baik.
untuk sarannya, isinya artikl tulisannya mohon diperbanyak lagi supaya lebih jelas.