.

Sabtu, 10 September 2016

Perkembangan Kromatografi dan Aplikasinya dalam Bebagai Bidang


Tahukah anda bahwa ternyata zat hijau daun yaitu klorofil yang kita ketahui berwarna hijau ternyata dapat terurai menjadi beberapa warna?


Pada pertengahan abad ke 19 seorang ahli botani Rusia Mikhail Tsvet melakukan percobaan teknik pemisahan pigmen tumbuhan (klorofil), dengan menyiapkan kolom yang diisi dengan serbuk kalsium karbonat, dan kedalamnya dituangkan campuran pigmen tanaman yang dilarutkan dalam eter. Secara mengejutkan, pigmen memisahkan dan membentuk lapisan berwarna di sepanjang kolom, warna hijau (klorofil), kuning (xanthophyll) dan oranye (karoten). Kemudian ia menamakan kromatografi pada teknik pemisahan baru ini (1906). Dalam bahasa Yunani Kromatografi memiliki arti yaitu penulisan warna.

Kemudian kimiawan dari Swiss Richard Martin Willstätter (1872-1942) menerapkan teknik ini untuk risetnya yakni khlorofil untuk menunjukkan manfaat teknik ini, dan sejak itu banyak perhatian diberikan pada kromatografi. Dan untuk Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. Serta Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge (1914-1994) adalah orang pertama yang menggunakan metoda analisis asam amino dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada fenomena kapiler, partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa berlangsung berulang-ulang. Ketiak pelarut mencapai ujung atas kertas proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang jarak tertentu. Dari nilai R, masing-masing asam amino diidentifikasi.
Kromatografi sendiri adalah suatu teknik pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam (stasionary phase), dan fasa gerak (mobile phase). Kromatografi yang ditemukan oleh Tswet dalam bentuk kromatografi cair-padat (liquid-solid chromatography) memiliki banyak kekurangan dari segi efisiensi waktu, alat ini menggunakan kolom dari gelas berdiameter 1-5 cm, dengan panjang 50-500 cm dan  fasa diam berdiameter 150-120 mm. Laju air (fasa gerak) akan sangat lambat sehingga memakan waktu beberapa jam bahkan untuk senyawa yang kompleks membutuhkan waktu berhari-hari untuk pemisahannya. Sehingga para ahli banyak melakukan penelitian dan pengembangan pada teknik kromatografi ini. Usaha tersebut adalah dengan menggunakan pompa untuk mendorong laju fase gerak, namun pemisahan komponen-komponenya menjadi tidak akurat, hal ini kemudian diatasi dengan memperkecil ukuran fasa diam. Ukuran fasa diam yang kecil memerlukan tekanan yang tinggi agar laju fasa gerak menjadi besar. Sehingga didapatilah metode pemisahan yang akurat dan efisien.

Kromatografi yang ditemukan oleh Tswet dalam bentuk kromatografi cair-padat (liquid-solid chromatography) mengalami perkembangan selama lebih dari 50 tahun ke dalam bentuk kromatografi gas (gas chromatography), kromatograafi lapis tipis (Tin Layer chromatography) dan kromatografi cair-cair (liquid-liquid chromatography). Adalah prof. Horvath dari Yale university, mendesain instrumen yang memiliki kolom yang kecil, yang sangat resisten terhadap aliran fase gerak, inilah HPLC.

Penggunaan kromatografi dikelompokan menjadi dua tipe yakni untuk kebutuhan laboratorium dan untuk kebutuhan produksi. Pada laboratorium, kromatografi digunakan pada sebuah campuran atau larutan kimia untuk mengetahui zat-zat penyusun campuran tersebut. Sedangkan untuk kebutuhan produksi, prinsip kromatografi digunakan untuk produksi masal suatu zat. Salah satu contoh adalah proses demineralisasi air yang menggunakan prinsip kromatografi pertukaran ion untuk mengikat mineral-mineral di dalam air.

Selain pada bidang kimia aplikasi kromatografi juga digunakan dalam berbagai bidang seperti bioteknologi, klinik, forensik dan lingkungan. Begitu banyak manfaat dari teknik pemisahan kromatografi sehingga teknik pemisahan ini begitu penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.