.

Kamis, 15 September 2016

Resensi etik dan profesional sarjana



 oleh : Eva pebrianty purnama



Judul Buku      : Etika dan Perilaku Profesional Sarjana
Penulis            : Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
                          DR. Augustina Kurniasih, ME.
                          DR. Arissetyanto Nugroho, MM.
Penerbit           : Graha Ilmu
Tahun Terbit    : 2013
Cetakan          : I
No. ISBN         : 978-979-756-934-1
Halaman         : 171


MOTIVASI UNTUK PENCAPAIAN
Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan yang kita lakukan dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya “baik”.

Teori-teori motivasi
Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencium bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

Motivasi berprestasi
terdiri atas dorongan-dorongan dari dalam ind ividu untuk dapat mencapai tujuan dan bertahan ketika menghadapi rintangan. Weiner (1972) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas empat komponen.
Pertama . Menyukai aktivitas yang prestatif dan mengaitkan keberhasilan dengan kemampuan dan usaha keras. Individu akan meras puas dan bangga atas keberhasilannya sehingga akan berusaha keras untuk meiningkatkan segala kemungkinan untk berprestasi. Ketika mengerjakan tugas ia lebih didorong oleh harapan untuk sukses daripada untuk menghindari gagal (Heckhausen, 1967).
Banyak cara untuk memotivasi diri sendiri dengan berbagai hal yang ada disekitar kita,bekerja keras,dan jangan pantang menyerah untuk mendapat sesuatu dalam tujuan hidup.ada peran orang lain juga terhadap motivasi yang ada dalam diri kita.

Pencapaian;
Untuk suatu pencapaian harus dengan usaha yang benar benra keras untuk mendapat hasil yang baik untuk tujuan hidup.
Motivasi sangat menentukan tujuan hidup seseorang karena bila motivasi nya tinggi kemungkinan hasilnya akan baik.

Saran:
Miliki lah motivasi yang sangat tinggi agar apa yang dihasilkan seperti tujuan awal atau prinsip yang sudah dipersiapkan,dan tujuan hidup yang sesuai dengan keinginan kita,motivasi yang terus berkembang dan berguna untuk khalayak.motivasi memiliki dasar pada tujuan hidup atau bisa menjadi penentu maka dari itu miliki lah motivasi yang tinggi agar pencapaian hidup lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.