PERTANIAN
MAJU DENGAN TEKNOLOGY
Nama : Muhammad Ainun Na’im
NIM : 41616110003
Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
Pendahuluan
Ketersediaan
bahan pangan menjadi hal serius bagi setiap negara.Bahan pangan merupakan
sumber enerji bagi semua kehidupan dan bahkan pangan berfungsi untuk memlihara
kehidupan itusendiri, kareba kebutuhan enerji mahluk hidup yang tidak dapat
dihentikan, seagaimana halnya kebutuhan enerji untuk mesin. Dengan demikian,
usaha pertanian merupakan sentral seluruh kegiatan dinamis kehidupan manusia (the centre of all human dynamic activities)
. Tidak aka ada kegiatan dan aktivitas menuasia modern, apabila tidak ada
kegiatan usaha pertanian. Hal ini tidak [ernah disadari oleh manusia yang
bekerja dibidang non pertanian, karena selama ini mereka menganggap bahwa
ketersediaan bahan pangan dianggap sebagai sesuatu yang akan selalu ada seperti
halnya ketersediaan air minum dan udara. Padahal faktanya pagan harus
diproduksi dengan kerja keras dan pemikiran yang serius.
Pertanian sebagai salah satu penyumbang ketersedian pangan bagi setiap
negara sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih baik oleh individu maupun
pemerintah. Kebutuhan pangan yang semakin meningkat setiap tahunya dan
sedangkan ketersediaan lahan semakin berkurang membuat pasokan bahan pangan
sering kali tidak mencukupi permintaan yang ada. Apalagi bangsa Indonesia yang
berpenduduklebih dari 250 juta jiwa, tentu saja kebutuhan akan bahan pangan
sangatlah tinggi. Sering kali mendengar
berita kelangkaan beberapa komodity bahan pangan. Hal tersebut membuat harga
bahan pangan tidak stabil dan ujung – ujungnya mambuat perekonomian masyarakat
menurun.
Sistem dan metode pertanian yang ada
diindonesia yang masih menganut metode lama mengakibatkan hasil panen tidak
stabil. Baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sebagian besar petani
Indonesia yang rata – rata berpendidikan rendah, sehingga tidak banyak
mengetahui akan perkembangan metode dan alat yang digunakan untuk meningkatkan
hasil tani. Bahkan dengan lahan
pertanian dan sumber daya alam yang dimiliki, Indonesia masih mengalami
kelangkaan pangan. Jepang dengan luas lahan pertanian yang tidak lebih luas
dari Indonesia mampu menjadi salah satu negara dengan produktifitas pertanian
yang tinggi. Selain itu kualitas yang dihasilkan pun bisa dibilang palih baik.
Rumusan
Permasalahan
Bagaimana
meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kualitas maupun kualitasnya. Peran
perkembangan technology terhadap sector pertanian. Sehingga daapat mengamankan
pasokan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Pembahasan
Pengelolaan pertanian di
Indonesia yang masih menggunakan metode dan peralatan lama serta kurangnya
peran pemerintah untuk memajukan sector pertanian Indoensia mengakibatkan hasil
dari produksi pangan Indonesia belum maksimal.
Dua Mahasiswa Universitas Sarjanawijaya Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang
dikirim untuk praktik magang di Kota Komoroshi dan Kawakami, Jepang. Kamis
(1/10), Brilio.net. Rahmat Efendi
dan Andre Dwi Setiawan sedikit bercerita mengenai pengalamnya selama magang
dijepang. Beberapa factor yang mangakibatkan Pertanian Jepang begitu maju
adalah Perhatian pemerintah yang tinggi
terhadap pertanian, Harga produk yang terkontrol, lahan yang dimiliki oleh tiap
petani luas, Kecanggihan alat yang digunakan dan Etos Kerja orang jepang yang
dikenal sangat ulet.
Perkembangan
Teknologi pertanian di Jepang
Salah
satu factor yang mempengaruhi hasil pertanian adalah teknologi .Hampir semua
proses dalam pada sector pertanian di
jepang menggunakan teknologi yang canggih. Mulai dari pembibitan, Pengolahan tanah,
penanaman, Perawatan tanaman dan juga proses pemanenan semuang. Semua proses
tersebut sudah menggunakan teknologi canggih didalamnya. (Erakini.com, 15 September 2017).
Dengan
bantuan mesin yang canggih, efektifitas waktu dan hasil pertanian akan semakin
meningkat. Dan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan juga lebih sedikit
pada tiap hektarnya. Sebelum masuknya technology pada bidang pertanian, seluruh
kegiatan dalam pertanian dilakukan oleh tenaga manusia. Baik dari proses yang
paling awal persiapan lahan hingga sampai pada proses akhir pemanenan. Dan tidak
jarang memanfaatkan tenaga hewan (kerbau) untuk membantu membajak sawah. Sedangkan
seiring masuknya teknologgy pada bidang pertanian, secara perlahan – lahan menggeser
metode pertanian secara manual.
Sudah
banyak mesin – mesin canggih yang diciptakan untuk memudahkan petani untuk
menajalan proses produksi. Beberapa alat – alat canggih yang telah diciptakan
sebagai berikut :
1.
Alat
– alat pengolahan tanah
a. Traktor
( Tractor ) |
Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan
untuk melakukan pengolahan tanah bagi pertanian Indonesia, Mesin traktor ini
memiliki ukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar. Traktor memiliki 2
jenis yaitu traktor dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah
berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah
kering
b. Retavator
( Retavator ) |
Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan pengolahan tanah pertama dan kedua. untuk pengolahan tanah pertama yaitun digunaka untuk memotong, mencacah dan membolak-balikan tanah dan untuk pengolahan tanah kedua alat ini digunakan untuk merapihkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu dan memperbaiki tata air.
c. Bajak
Singkal
( Bajak Singkal ) |
Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yaitu untuk
membolak-balaikan tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal yaiu bajak singkal 1
arah dan bajak singkal 2 arah
d. Garu
Sisir
(Bajak Sisir) |
Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah
pengolahan menggunakan bajak singkal. Biasanya alat ini digunkan pada sawah
saat dalam keadaan basah agar tanah yang dalam bentuk bongkahan dapat gembur
e. Garu
Piring
(Garu Piring) |
Garu Piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum
tanam yaitu untuk membersihkan rumput pada lahan tanam dan pengolahan sesudah
tanam yaitu untuk menutupi benih yang telah disebar dengan tanah
f.
Bajak Subsoil
(Bajak Subsoil) |
Bajak Subsoil biasanya digunakan untuk memecahkan tanah
hingga kedalaman 20 hingga 36 inch untuk parit pada lahan tanam
2.
Alat
– alat tanam modern
a. Alat
penanam Jagung
(Alat Penanam Jagung) |
Untuk memudahkan saat penanaman jagung, ditemukanlah alat canggih
dengan cara kerja memasukan biji jagung secara teratur sesuai dengan jarak yang
diinginkan. Alat tanam jagung ini dilengkapi dengan sensor biji, Jadi ketika
biji tidak keluar sensor akan berbunyi otomatis. Maka dengan menggunakan alat
tanam jagung modern ini, Anda tidak perlu khawatir biji jagung yang akan
ditanam tidak keluar (Alat Tanam Jagung Modern/Corn Seeder
SAAM-CP12).
b. Alat
Penanam Padi
(Alat Penanam Padi) |
Mesin
modern untuk menanam bibit padi dengan sistem penanaman yang serentak. Cara
pakai alat ini sangat gampang. Bibitkan gabah dalam petakan sawah seluas 20×80
cm. Setelah tumbuh menjadi bibit dan sudah berumur 15 hari, bibit tersebut
ditaruh di atas mesin rice transplater.Selanjutnya, mesin siap beroperasi.
Dalam sekali gerak, mesin ini dapat membuat 4 jalur dengan jarak antar jalur 30
cm. Hanya dalam waktu 4 jam, satu ton bibit padi yang digendongnya sudah habis
ditanam.Berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian membuat petani harus
lebih efisien dalam bertani dengan modernisasi alat-lat pertanian dan teknologi
pertanian. (Warasfarm, 19 April 2013)
Beberapa jenis mesin tanam bibit padi
1. Mesin tanam bibit padi dari Jepang
2. Mesin tanam bibi padi dari China
3. Mesin tanam bibit padi dari IRRI
c. Alat
Penanam Kentang
(Alat Penanam Kentang) |
Penanaman benih kentang memerlukan tenaga yang banyak.
penggunaan mesin ini dapat menekan jumlah tenaga kerja penanam dengan kinerja
yang lebih baik. Untuk satu hektar lahan di perlukan benih kentang 1,25–1,50 ton per hektar
dengan harga yang mahal, ditambah biaya tenaga kerja yang tingi, sehingga di
perlukan mesin tanam kentang. Sebelum ditanam benih kentang dikonservasi bobotnya ke dalam tiga dimensi
(sumbu x, y dan z) dan nilai deviasinya. Setelah itu klasifikasi benih kentang
didasarkan atas lima kelas {SS = 80 – 100, S = 30, M = 25 – 30, L = 10 – 12, XL
= 8 (umbi/kg)}. Mesin penanam ini berkapasitas koper 35 kg benih berukuran L, dimana jarak
tanam dalam baris 0,3 m dan jarak antarbaris 0,75-0,80 m dengan kapasitas kerja
8 jam per hektar pada kecepatan 1,7 km per jam, dapat menekan biaya operasional
sebesar 40% dibanding cara manua(bpatp litbang pertanian).
3.
Alat
Pemanen Modern
Proses
akhir dalam proses produksi pertanian adalah pemanenan. Musim panen adalah musim
yang ditunggu – tunggu oleh setiap petani. Walaupun proses pemanenan merupakan
proses yang banyak menghabiskan enerji dan biaya. Namun dengan masuknya technology
ke bidang pertanian, sehingga terciptanya beberapa alat canggih yang membantu
proses pemanenan.
a. Alat
Pemanen Kacang Tanah
(Alat Pemanen Kacang Tanah |
Dengan
alat ini para petani dapat dengan mudah dalam melakukan pemanenan kacang tanah
tidak lagi perlu melakukan secara manual yaitu mecabutnya satu-persatu.
b. Alat
Pemanen Kentang
(Alat Pemanen Kentang) |
Dengan
menggunakan mesin ini anda akan lebih mudah dalam melakukan pemanenan kentang
tanpa harus melakukannya secara manua
c. Alat
Pemanen Tebu
(Alat Pemanen Tebu) |
Mesin ini
akan lebih memudahkan petani tebu untuk memanen tebunya, tanpa harus melakukan
penebangan satu-persatu.
Kesimpulan
Perkembangan technology telah mempengaruhi sedikit banyak metode
pertanian diindonesia. Di negara – negara maju seperti jepang dan german, telah
lebih dulu memanfaatkan perkembangan technology untuk meningkatkan produktifitas
pertanian. Pemanfaatan technology dalam bidang pertanian berupa diciptakanya
alat – alat modern yang dapat menggantikan peran manusia yang sebelumnya
merupakan sumber daya utama dalam setiap proses pertanian. Perlu adanya peran
pemerintah untuk lebih intensif menggarap sector pertanian. Karena sesungguhnya
sector ini adalah sector yang sangat menjajikan dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat malalui ketersediaan pangan. Serta perlunya kesadaran
generasi muda untuk berperan aktif dan berdiri sebagai penggagas perubahan
metode dan alat – alat pertanian yang lebih modern.
Daftar
Pustaka
1. Sumarmo,
1998. Konsep Pertanian Modern, Ekologis
dan Berkelanjutan. Jakarta
2. Anonim, 5 Hal yang membuat pertanian di Jepang
begitu hebathttp://erakini.com/teknologi-pertanian-jepang/. Brilio.net (diakses 13 September 2017)
3. Anonime,
Mesin
Penanam padi Otomatis. https://warasfarm.wordpress.com/2013/04/19/mesin-penanam-dan-pemanen-padi-otomatis/
(diakses 15 September 2017)
4. Anonim,
12
Alat Pertanian Modern di Dunia. http://www.faunadanflora.com/alat-pertanian-modern-canggih-di-dunia/
(Diakses 15 September 2017)
1. Mengomentari dari daftar pustaka, mungkin akan lebih baik bila daftar pustaka di urutkan sesuai abjad.
BalasHapus2. Mengomentari dari nama penulis yang berada pada awal artikel, mungkin akan lebih baik jika nama penulis di taruh di akhir artikel karena bila di taruh di awal dengan ukuran huruf segitu akan menganggu fokus dengan judulnya.