Sabtu, 09 September 2017
Memanfaatkan Limbah Kotoran
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). (Wikipedia,diakses 8 september 2017)
Saat ini Limbah menjadi persoalan pokok di kota-kota besar khususnya di Indonesia.
Oleh karena itu perlu penyelesaian yang menyeluruh dan terintegritas serta dukungan oleh setiap lapisan masyarakat.
Sikap masyarakat yang masih belum peduli terhadap lingkungan sekitar adalah salah satu faktor yang menimbulkan menumpuknya limbah.
Sebab itu kita harus mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi limbah yang setiap harinya bertambah salah satunya dengan pemanfaatan limbah seperti limbah yang dijadikan pupuk domestik atau energi biogas.
A. Limbah Kotoran Hewan menjadi Biogas
Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini Bahan bakar menjadi topik yang ramai dibicarakan Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan dan semakin meningkatnya harga jual bahan bakar . Sementara itu,sumber bahan bakar minyak dan gas semakin berkurang. Sebagai konsekuensinya maka suatu keharusan untuk mencari sumber lain. Salah satu alternatif yaitu pemanfaatan renewable energy atau energi yang dapat diperbaharui dan digunakan untuk menggantikan pemakaian bahan bakar minyak atau gas
alam (fossil fuels) .
Biogas merupakan sumber renewal energy yang mampu menyumbangkan andil dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar . Bahan baku sumber energi ini merupakan bahan nonfossil, umumnya adalah limbah atau kotoran ternak yang produksinya tergantung atas
ketersediaan rumput dan rumput akan selalu tersedia,
karena dapat tumbuh kembali setiap saat selama dipelihara dengan baik. Sebagai pembanding yaitu gas alam yang tidak diperhitungkan sebagai renewal energy, gas, alam berasal dari fosil yang pembentukannya memerlukan waktujutaan tahun. ( Tuti Haryati 2009, Limbah peternakan menjadi energi alternatif).
Biogas, bahan bakar yang tidak menghasilkan asap merupakan suatu pengganti yang unggul untuk menggantikan bahan bakar minyak atau gas alam. Gas ini dihasilkan oleh suatu proses yang disebut proses pencernaan anaerobik, merupakan gas campuran metan
(CH4), karbon dioksida (C02), dan sejumlah kecil nitrogen, amonia, sulfur dioksida, hidrogen sulfida dan hidrogen. Secara alami, gas ini terbentuk pada limbah
pembuangan air, tumpukan sampah, dasar danau atau rawa. Mamalia termasuk manusia menghasilkan biogas dalam sistem pencernaannya, bakteri dalam sistem
pencernaan menghasilkan biogas untuk proses mencerna selulosa.
Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu:
1. Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer.
2. Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari perombakan gula-gula sederhana ini yaitu asam asetat,
propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat,gas karbondioksida, hidrogen dan amonia.
3. Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini, yaitu mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi hidrogen
sulfida. (Teti Suryati, Bijak &Cerdas Mengolah Sampah)
B. Limbah Kotoran Hewan Menjadi Kompos Organik
Kotoran hewan adalah sumber nutrisi yang baik untuk menambah kesuburan dan kegemburan lahan pertanian. Untuk membuat kotoran hewan bisa dipakai dengan maksimal, maka kotoran hewan tersebut perlu diolah menjadi pupuk kompos terlebih dulu.
Pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos dapat dilakukan oleh peternak atau petani secara individu karena caranya yang sederhana, mudah dan bahannya bisa ditemukan di sekitar lingkungan peternak atau petani.
Berikut Manfaat Pupuk Kompos dari kotoran hewan :
1. Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan.
2. Memperkuat daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai.
3. Menambah daya ikat tanah kepada air dan unsur-unsur hara tanah.
4. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah.
5. Memiliki unsur hara yang lengkap (jumlahnya tergantung dari bahan pembuat pupuk kompos).
6. Membantu proses pelapukan bahan mineral.
7. Memberikan ketersediaan bahan makanan untuk mikroba.
8. Menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos dari kotoran hewan yaitu:
-Kotoran hewan minimal 80 – 83% dan lebih bagus jika bercampur dengan urin
-Serbuk gergaji atau sekam atau jerami
-Abu dapur 10%
-Kapur pertanian 2%
-Bahan pemacu mikroorganisame (Stardec) 0,25%.
Cara Membuat pupuk kompos yaitu :
Campur semua bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk kompos yaitu kotoran sapi, serbuk gergaji, abu dan kapur dengan merata. kemudian tumpuk di tempat yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan secara langsung.
Lebih baik jika ditumpuk di tempat pembuatan pupuk kompos yang khusus. Biarkan selama 1 hari.
a. Besoknya sisir tumpukan bahan kompos kemudian taburi menggunakan stardec, aduk sampai merata. kemudian tumpuk lagi dengan ketinggian minimal 80 cm.
b. Biarkan tumpukan terbuka sampai 7 hari , namun harus tetap dijaga agar terhindar dari panas dan hujan. Pada hari ke 7, balik tumpukan agar memasok oksigen bisa masuk kedalam bahan dengan merata. Oksigen dibutuhkan untuk aktivitas mikroba. Pambalikan bahan dilakukan setiap 7 hari sekali.
c. Aktivitas mikroba bisa ditandai dengan adanya peningkatan suhu. Biasanya peningkatan suhu terjadi menjelang hari ke 8 sampai hari ke 21. Pada hari ke 28 suhu akan menurun kembali. Kenaikan suhu yang terjadi bisa sampai 300oC. Suhu yang tinggi ini akan m CDembuat pupuk kompos menjadi steril dari bibit gulma dan bakteri patogen.
d. Campuran kotoran sapi itu sudah menjadi pupuk kompos jika suhu telah netral dan warnanya hitam kecoklatan.(Asep setiawan 2015, Cara Membuat Pupuk organik)
Daftar Pustaka :
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kompos ( diakses 8 September 2017)
- Tuti Haryati 2009, Limbah peternakan menjadi energi alternatif
- Teti Suryati, Bijak & Cerdas Mengolah Sampah
- Asep setiawan 2015, Cara Membuat Pupuk organik
- W Djaja 2008, Kompos dari kotoran hewan dan sampah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
@G28-Abdulah
BalasHapus-judul sudah bagus tapi kurang menarik menurut saya
-pengutipan tulisan per paragraf bagus terdapat sumber yang jelas.
-tidak ada identitas penulis terpampang di artikel
-daftar pustaka oke